Sabtu, 07 April 2012

SPT


Dibaca terlebih dahulu kemudian diedit lagi yach maklum kata-katanya gak bisa sempurna, maklum gak bisa bermain dengan kata-kata. Peradaban Tertua di Asia Barat Daya terdapat tiga corak peradaban yaitu peradaban lembah sungai, peradaban dataran tertinggi, dan peradaban pesisir.
Wilayah Mesopotamia terletak diantara sungai Eufrat dan sungai Tigris. Menurut sejarawan Amerika Serikat biasanya disebut dengan daerah bulan sabit yang subur, wilayah ini tidak mempunyai benteng alam dan kawasannya juga sangat terbuka. Kawasan ini terdiri dari negara kota yang sering terjadi peperangan. Kepala negara kota adalah seorang raja yang sekaligus sebagai kepala agama. Menurut “H.Ahmad Iryadi” yang berjudul Pengantar Asia Barat Daya (2008:31-43) semenjak zaman purba negeri ini berturut-turut didatangi bermacam-macam bangsa dari segala wilayah, dan penduduk yang ada disana selalu mempunyai hubungan dengan penduduk di negeri-negeri sekitarnya. Sepanjang pengetahuan sejarah, bangsa yang pertama datang di Mesopotamia asalnya dari daerah sekitar Susa. Mereka menempati didaerah lembah hilir sungai-sungai Euphrat dan Tigris. Yang biasa terkenal dengan sebutan bangsa Sumeria, bangsa ini menempati didaerah yang dinamakan daerah Sumeria. Sebelum datang ke Sumeria, bangsa ini pun sudah mempunyai kebudayaan tinggi. Kira-kira, kebudayaan mereka di Susa telah mencapai tingkatan tinggi sebelum tahun 4000 SM. Mereka sudah mencoba membuat bahan pakaian lenan yang tidak kalah dengan pembuatan bahan yang zaman sekarang, selain membuat pakaian mereka juga membuat cermin dari tembaga yang di pulas secara halus dan membuat senjata-senjata yang berupa tongkat dan kapak terbuat dari batu atau tembaga. Yang paling unik tentang peninggalan mereka yaitu barang-barang tembikar yang dibuat dari tanah liat yang sangat halus dan dihiasi dengan gambar. Barang-barang tadi ditemukan di dalam kuburan mereka. Penghasilan kebudayaan tadi dibawa oleh bangsa Sumeria dan berkembang di daerah tersebut. Di Sumeria mereka mendirikan sebuah kerajaan kecil yang berpusat pada kota-kota seperti di Mohenjodaro di Sindh. Mulai tahun ±3800 SM berdirilah kerajaan kecil di Uruk, di Ur dan di tempat-tempat lain di Sumeria. Kemudian kebudayaan ini akan mengalir ke barat-laut, menyusuri lembah sungai Euphrat dan Tigris sampai di Arpachiyeh, dekat Niniveh di Assyria, dimana kebudayaan ini akan bertemu dengan kebudayaan yang datang dari Syria.
System kepercayaan yang dianut oleh bangsa Sumeria yaitu bersifat polytheisme, mereka banyak menyembah dewa, salah satu dewa yang paling utama untuk disembah adalah dewa Maduk. Selain dewa itu ada dewa-dewa yang menguasai alam yakni Enlil (dewa angin), An (dewa langit), Enki (dewa tanah atau air). Disamping itu, dalam kuburan-kuburan mereka di Ur diketemukan patung-patung orang perempuan yang terbuat dari tanah liat tetapi kepalanya bukan berbentuk kepala manusia malah berbentuk ulat atau buaya. Kemungkinan patung ini menunjukkan pemujaan kepada Dewi Ibu, dan pemujaan ini diabad-abad kemudian umum terdapat dikalangan bangsa-bangsa yang hidup dari pertanian, dewa atau dewi ini kalau diibaratkan di Indonesia sendiri dewi shri , di India Laksmi atau Sita, di Yunani Aphrodite, di Mesir dinamakan Isis. Mereka menempatkan dewa-dewanya diatas pegunungan, maka kuil-kuil itu didirikan diatas gundukan-gundukan yang dibuat dari batu dan tanah. Kuil-kuil diatas gundukan yang terbuat dari batu atau tanah ini diabad-abad kemudian menjadi umum diseluruh Mesopotamia dan Persia dan terkenal dengan nama Ziggurat.
Mengenai system tulisan, mereka menemukan tulisan paku yang disebut dengan CUNEIFROM. Bangsa Sumeria sudah mengetahui tentang menulis dan menghitung. Pengetahuan bangsa Sumeria memberikan sumbangan yang penting bagi dunia dalam bidang matematika. Mereka mengembangkan hitungan dengan dasar atas jumlah 6 yang disebut dengan sexagesimal. System ini berasal dari kebiasaan untuk membilang dengan menggunakan 5 jari + 1 telapak tangan, berbeda dengan system desimal yang berasal dari kebiasaan untuk membilang dengan 5 jari + 5 jari = 10 jari. Di kawasan Ur sudah terbukti bahwa tulisan bangsa Sumeria yang paling tua merupakan catatan jumlah-jumlah bilangan. Berdasarkan penelitian seorang sarjana bahwa macam tulisan yang tertua itu bukan huruf melainkan angka.  Bangsa Sumeria juga mengenal perhitungan waktu yang disebut dengan penanggalan yang nanti dikembangkan oleh bangsa babilonia. Perhitungan kalender babilonia berdasarkan pada peredaran bulan (disebut system lunar atau kalender komariah). Huruf paku sudah dikenal sejak tahun 3000 SM digunakan untuk hasil panen, harta benda, serta dalam urusan perdagangan.
Dari semua peninggalan kebudayaan Sumeria kita mempunyai banyak benda-benda yang terbuat dari batu logam. Pada ± 3500 tahun sebelum M, datanglah bangsa lain yang menyerbu di Akkad dan ingin menguasai Sumeria juga dengan menggunakan kekerasan senjata. Bangsa ini terkenal sebagai bangsa Jemdet Nasr, mereka membuat senjata dari batu, bukan saja senjata melainkan bangunan yang didirikan dan patung-patungnya terbuat dari batu. Sedangkan bangsa Sumeria membuat bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dibawah terik sinar matahari, Sumeria juga menguburkan mayat-mayatnya didalam tanah sedangkan Jemdet Nasr, mereka membakar mayat-mayatnya kalau ada orang yang meninggal. Tiga abad lamanya bangsa Jemdet Nasr memerintah di Akkad dan Sumeria. Mereka mendirikan kota-kota baru di Kish, di Jemdet Nasr, di Shuruppah dan di Eshnunna. Tahun ±3200 tahun sebelum M, dengan tiba-tiba kerajaan Jemdet Nasr ini tenggelam sungguh-sungguh karena bencana air yakni suatu pasang besar yang mahadahsyat. Mungkin bencana air ini yang diceriatakan dalam kitab taurat dan kitab injil yang terjadi pada zaman nabi nuh atau noach. Setelah air surut kembali, lenyaplah kerajaan Jemdet Nasr dari permukaan bumi Akkad dan Sumeria. Diantara peninggalan kebudayaan Sumeria yang paling masyur ialah kuburan-kuburan raja. Yang sangat menarik perhatian adalah didalam kuburan itu banyak terdapat pengorbanan manusia untuk mengikuti jenazah orang agung yang ditanam dalam perjalanannya kealam baka, entah kenapa itu bisa terjadi ????.  kira-kira tahun 2300 SM, kerajaan Akkad dan Sumeria telah bersatu menjadi negara babilonia dengan ibukotanya Babylon.
Pendiri sekaligus raja pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan. Pada tahun 1955 SM, tahta kerajaan Babylonia jatuh ditangan Hammurabi. Hammurabi berhasil menghancurkan semua negara yang ada disekitarnya dan mempersatukan seluruh Mesopotamia dan daerah-daerah jauh disekitarnya pada tahun 1925 SM.  Bangunan-bangunan yang didirikan oleh Hammurabi diantaranya yang terkenal ialah batu yang memuat Hukum Hammurabi. Kepercayaan yang dianut pada masa Hammurabi bersifat Polyteisme. Setelah Hammurabi meninggal pada tahun 1912 SM, dan semenjak saat sejarah Babylonia menunjukkan garis keturunan Hammurabi untuk menduduki tahta Babilon tetapi tidak ada seorang diantaranya berhasil bertahan lama untuk menduduki negaranya. Kebudayaan babilon lama Codex Hammurabi yaitu UU yang dipahatkan dibatu. Abad ke-18 SM datanglah sejenis bangsa lain menyerbu di Mesopotamia. Sampai sekarang yang membanjiri Mesopotamia ialah bangsa Sumeria dan bangsa-bangsa yang berbahasa Semit. Bangsa baru yang datang ini adalah bangsa Indo-Jerman atau Indo-Eropah. Salah satu suku dari bangsa ini adalah suku bangsa Hittit yang berdiam di Asia Minor dan mempunyai ibukotanya di Boghazkeui didekat kota Ankara sekarang. Bangsa ini sangatlah kejam dan militant yang sudah merusak dan menghancurkan bangsa Babilon. Setelah mereka pergi, kerajaan Babilon masih dapat berdiri kembali, sampai kota itu dan seluruh daerahnya pada tahun 1746 SM, diserbu dan diduduki oleh salah satu bangsa Indo-Jerman lain yakni bangsa Khassit yang datang dari daerah pegunungan di Persia-Barat. kemudian Kerajaan Babilon hancur setelah diserang dari bangsa Syiria yang dibesarkan oleh Hammurabi (sebabnya gtw tah). Bangsa Khassit berkuasa di Babilonia selama 576 tahun lamanya, dari 1746-1170 SM tetapi mereka pada umumnya tidak merusak kebudayaan dan tatanegara yang dibesarkan oleh Hammurabi tersebut.
Sementara bangsa Assyria yang menetap dilembah hulu sungai-sungai Euphrat dan Tigris, abad ke 13 SM menjadi kuat dan abadke 12 SM telah merupakan salah satu saingan terbesar bagi kerajaan Khassit. Kawasan yang berada di Mesopotamia letaknya ditengah-tengah perjalanan yang menghubungkan Laut Tengah dengan Teluk Persia di India, perdagangan merupakan mata pencaharian yang sangat penting. Maka bagi bangsa Assyria merupakan sangat penting untuk menguasai tidak hanya Mesopotamia seluruhnya melainkan juga Syria. Abad ke 9 SM, tahta kerajaan Assyria diduduki oleh Ashur-Nasirpal II yang diberi gelar dengan “ Yang Dahsyat”. Ia meluaskan wilayahnya dengan daerah pegunungan di sebelah utara sungai Tigris dan kemudian berkuasa di daerah sebelah Barat yang didiami oleh bangsa Arame, selanjutnya seluruh Mesopotamia jatuh ditangannya. Anaknya merebut Syria tetapi Damsyik baru jatuh pada akhir abad ke 9 SM. Puncak kejayaan Assyria tercapai dibawah pemerintahan Ashurbanipal (668-626 SM). Waktu itu kerajaan Assyria meliputi Persia di Timur sampai Mesir di Barat, tetapi setelah Ashurbanipal meninggal kerajaan ini mulai runtuh dengan cepat. Kemudian dibawah pemerintahan Nebukadnezar Babilonia baru mengalami kejayaan lagi. Ia sering pula menjalankan politik yang sangat kejam terhadap bangsa Israel di Palestina yang sebagian besar diasingkan di Babilonia, tahun 526 SM mereka memberontak. Tidak lama kemudian kerajaan ini jatuh ketangan Cyrus dari Persia yang membolehkan bangsa Israel itu pulang ke negerinya kembali. Tahun 587 SM bangsa Israel memberontak lagi kepada pemerintah Nebukadnezar, maka putra-putra rajanya dibutakan matanya dihadapan ayahnya dan penduduk Palestina disebar kemana-mana. Tetapi Nebukadnezar pun pula membuat bangunan kesenian yang indah. Salah satu dari delapan keajaiban dunia yang terkenal di Babilon yakni Taman-taman terkulai atau taman gantung. Kawasan Babilonia tidak tahan lama, setelah Nebukadnezar meninggal, negaranya mundur. Tahun 550 SM Cyrus naik tahta di Persia. Ia menaklukkan seluruh Mesopotamia. Kerajaan Persia ini diluaskan lagi dengan Mesir yang sudah dikuasai atau direbut oleh pengganti Cyrus, Cambyses. Eummmm hanya segini yach …. Alnya dibukunya pa ir sampai disini. Lanjut dari sumber internet sebagai berikut :
TAMAN GANTUNG BABYLONIA
TAMA GANTUNG BABYLONIA Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang merindukan rumahnya, Amyitis. Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara.[1] Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.
Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya arsitektur yang dilengkapi taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herodotus, seorang penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), telah memerintahkan untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.
Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia, yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung.
Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.





TAMAN GANTUNG BABYLONIA Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang merindukan rumahnya, Amyitis. Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.
Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya arsitektur yang dilengkapi taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herodotus, seorang penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), telah memerintahkan untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.
Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia, yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung.
Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.
TAMAN GANTUNG BABYLONIA
TAMAN GANTUNG BABYLONIA
TAMAN GANTUNG BABYLONIA
TAMAN GANTUNG BABYLONIA
penulisan
penulisan
kekaisaran Hammurabi
kekaisaran Hammurabi

Hammurabi

Hammurabi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/Milkau_Oberer_Teil_der_Stele_mit_dem_Text_von_Hammurapis_Gesetzescode_369-2.jpg/250px-Milkau_Oberer_Teil_der_Stele_mit_dem_Text_von_Hammurapis_Gesetzescode_369-2.jpg
Bagian atas prasasti batu Piagam Hammurabi
Hammurabi (bahasa Akkadia, dari kata Ammu “saudara laki-laki pihak ayah”, dan Rāpi “seorang penyembuh”); adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama (memerintah 1792-1750 SM), dan ia mungkin juga Amraphel, raja dari Sinoar menurut Bibel (Kejadian 14:1).
Hammurabi memimpin pasukannya menyerang Akkadia, Elam, Larsa, Mari dan Summeria, sehingga menjadikan Kekaisaran Babilonia hampir sama besar dengan Kerajaan Mesir kuno di bawah Firaun Menes, yang menyatukan Mesir lebih dari seribu tahun sebelumnya.

Piagam Hammurabi

Walaupun Hammurabi banyak sekali melakukan peperangan menaklukkan kerajaan lain, namun ia lebih terkenal karena pada masa pemerintahannya dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang tercatat di dunia, yang disebut sebagai Piagam Hammurabi (Codex Hammurabi).
Pada tahun 1901, arkeolog Perancis menemukan piagam tersebut ketika melakukan penggalian di bawah reruntuhan bekas kota kuno Susa, Babilonia. Piagam Hammurabi tersebut terukir di atas potongan batu yang telah diratakan dalam huruf paku (cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32 hukum diantaranya yang terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas perbuatan kriminal tertentu dan ganjarannya. Beberapa contoh isinya, antara lain:
  • Seorang yang gagal memperbaiki saluran airnya akan diminta untuk membayar kerugian tetangga yang ladangnya kebanjiran
  • Pemuka agama wanita dapat dibakar hidup-hidup jika masuk rumah panggung (umum) tanpa permisi
  • Seorang janda dapat mewarisi sebagian dari harta suaminya yang sama besar dengan bagian yang diwarisi oleh anak laki-lakinya
  • Seorang dukun yang pasiennya meninggal ketika sedang dioperasi dapat kehilangan tangannya (dipotong)
  • Seseorang yang berhutang dapat bebas dari hutangnya dengan memberikan istri atau anaknya kepada orang yang menghutanginya untuk selang waktu tiga tahun
Saat ini, Piagam Hammurabi telah disimpan dan dipamerkan untuk khalayak ramai di Museum Louvre di Paris, Perancis.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/Hammurabi%27s_Babylonia_Locator_Map_1.svg/300px-Hammurabi%27s_Babylonia_Locator_Map_1.svg.png
Babilonia, 1792 – 1750 SM
Hammurabi selain merupakan raja, adalah juga seorang pemimpin agama masyarakat Babilonia. Dengan demikian, Piagam Hammurabi merupakan suatu aturan resmi yang dijalankan oleh masyarakat dan pemerintahan Babilonia. Diperkirakan bahwa dahulu hukum-hukum yang diterbitkan dibuat menjadi piagam (dalam bentuk prasasti) dan diperlihatkan kepada khalayak ramai untuk memperoleh persetujuan. Jadi hukum-hukum bukan dibuat oleh pemerintah semata-mata agar sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dalam pengertian ini, Piagam Hammurabi dapat dianggap sebagai pendahulu dari sistem hukum resmi seperti yang saat ini berlaku pada masyarakat modern.


Patung raja hammurabi 
Patung raja hammurabi