Bukannya
saya sok keur, sok adil, sok netral dan sok menasehati tetapi apa salah nya
jika kita itu berteman dengan siapa saja tak usah memilih teman hanya karena
status, jabatan, kepintaran maupun yang lainnya. Apalagi untuk masalah
diskusi/sharing dengan yang lainnya untuk berbagai ilmu yang belum
diketahuinya, bukankah orang yang sudah berpendidikan tinggi itu harus berbagi
ilmunya. Entahlah saya heran dari dulu zamannya masih kecil sampai sekarang di
dunia pendidikan (SD, SMP, SMA, Kuliah, dunia ekstrakulikuler, dunia pekerjaan
dan sampai ibu-ibu arisan maupun tetangga) kebudayaan yang sering dengar dalam
kehidupan sehari-hari atau melihat dengan kasat mata yaitu GENG atau bisa
disebut juga dengan KUBU. Budaya ini memang tak bisa hilang dari kehidupan
manusia, tetapi apa salahnya kita itu harus bersikap adil dan keur terhadap
semua orang yang mengenal kita. Dan bukan pula saya suudzon terhadap orang atau
hanya untuk menjelek-jelekkan sesama saudara seumat, bukan itu maksud saya.Banyak
orang yang bilang dan cerita, orang yang berkerudung besar maupun orang yang
berkerudung biasa saja, mereka suka memilih teman yang selevel mereka.Yach,
namun tidak semua orang yang bersikap seperti itu tapi kebanyakan yang
berkerudung besar itu suka sinis melihat kita dan untuk membantu saja
sepertinya tidak mau dan ogah-ogahan. Bukannya mereka sudah tahu banyak
mengenai agama yang dipelajarinya, lalu kenapa mereka tidak mau menolong nya
dan memilih teman ???dalam ajaran Islam juga, sesama umat harus tolong menolong
dan Rasulallah saja tidak pernah memilah-milih teman (benar g yach). Sebenarnya
apa yang harus dicari dari memilih teman ??bukannya teman itu asyik semua yach.Ini
tidak hanya terjadi pada kalangan perempuan saja tetapi kalangan para cowok
juga begitu.Mungkin hanya orang-orang yang berhati ikhlas, rela, suka dan duka,
sabar, lembut, baik, tidak memanfaatkan teman dan mempunyai jiwa sosial saja
untuk menerima berteman dengan siapa saja. Yach, memang saya sendiri mungkin belum
sempurna tetapi saya masih dalam proses untuk memperbaiki dan berbagi dengan
siapapun. Tetapi saya tidak mengharapkan untuk membalas jasa pada orang yang
sudah saya tolong, dengan hati yang ikhlas semuanya akan ada hikmah yang
terbaik buat kita semua. Saya masih ingat betul saat ada perkuliahan, waktu itu
pada siang hari saya menunggu lif turun di lantai satu.Tidak beberapa lama, ada
seseorang yang memakai cadar, pakaiannya seperti orang Arab dibelakang saya.
Dia itu memanggil temannya yang bersebelahan dengan saya, temannya itu ada yang
ketinggalan (entah apa yang
ketinggalannya heuheu) lalu orang itu menawarkan bantuan pada temannya, katanya
begini “mau saya antar atau mau saya ambilkan saja tetapi kamu tunggu disini
kalau memang mau diambilkan?” padahal teman dan orang yang memakai cadar itu
tidak akrab betul tetapi ia rela melakukannya walaupun beda kelas (sepertinya
mah). Dalam hati saya berkata “Sungguh hati yang ikhlas dan saling membantu
walaupun bukan teman dekatnya”. Saya sendiri suka merasa ada beberapa orang
dari temanku sendiri, baik teman
organisasi, teman kuliah, teman kerja, atau teman-teman yang lainnya suka
memperlakukan dengan memilih teman yang selevel mereka. Maaf kalau ada orang
yang tersinggung dalam tulisan ini.Ingin sekali memecahkan permasalahan ini dan
mencari solusinya !!!tapi apa daya ini sudah menjadi kebiasaan atau adat
istiadat dari dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar