Semua
berawal dari kata “pengkhiatan”. Menurut kalian seperti apa pengkhiatan itu ??dalam
sebuah hubungan atau yang sudah berkeluarga mungkin bisa dikatakan dengan
SELINGKUH. Dimana sang suami atau pacar mengalami problem puber ke dua tetapi
hanya beberapa orang saja melakukan itu semua. so, tidak semuanya dan
tergantung orangnya. Jika ada kejujuran, kesetiaan, dan komunikasi maka mungkin
tidak ada yang namanya pengkhiatan tetapi jika itu semua tidak dilakukan maka
diantara dua pasangan ini akan penuh dengan KEDUSTAAN. Kejujuran itu penting
dalam menjalin sebuah hubungan atau sudah punya keluarga walaupun memang pahit
untuk ditelan. Bukan hanya pada kejujuran saja yang ada tetapi kepercayaan pada
pasangan masing-masing itu penting juga, jika kepercayaan itu sudah hilang
mereka akan berbuat selingkuh dengan yang lebih sayang lagi sama orang yang
bukan muhrimnya. Jika sudah terjadi, mungkin perasaan seorang isteri atau
ceweknya akan sakit hati dan perih. Kesakitan dan keperihan ini tidak bisa
hilang, kemanapun ia melangkah akan terus ada kemanapun ia lari dari masalah
kemanapun ia akan tetap mengikutinya walaupun seseorang yang membuatnya sakit
itu tidak ada disamping kita. Minta maaf mungkin mudah dan mungkin akan di
maafkan tetapi rasa ini akan selalu ada dan tidak ada kepercayaan lagi untuk
orang yang sudah ada dalam kehidupannya maupun yang belum. Apakah kita harus
menyalahkan dengan kata pengkhiatan ??ataukah kita harus menyalahkan pasangan
masing-masing ??entahlah kita harus menyalahkan yang mana. Kalau seseorang itu
sayang dan cinta karena niat Allah maka insya allah tidak akan terjadi tetapi
kalau sayang dan cintanya karena nafsu kemungkinan besar akan terjadi pada
mereka. Sayangilah dan cintailah wanita karena Allah swt, dan begitupun
sebaliknya bagi seseorang wanita.Jagalah kepercayaan, kesetiaan dan komunikasi
diantara pasangan masing-masing. Syukurilah dan terimalah pasangan kita
kekurangan dan kelebihan mereka, dan itu semua akan menutupi kekurangan dari
pasangan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar