BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia ini dibangun berdasarkan berbagai peradaban, tidak bisa diingkari
bahwa pembentukan dunia salah satunya dengan adanya sebuah peradaban. Peradaban
merupakan puncak-puncak dari kebudayaan, dalam waktu yang panjang mampu
membangun sesuatu dan menunjukkan keunggulan yang berbeda dari yang lainnya,
dan bisa dilihat dari konteks sejarah. Peradaban ini lah yang kemudian mampu
menyelaraskan antara manusia, alam, dan juga kebudayaan yang akan
dihasilkannya. Setiap peradaban yang lahir dibumi ini pasti akan memiliki ciri
khas kebudayaan yang berbeda satu sama lain, serta memiliki pengaruh besar
dalam kehidupan manusia pada masa itu maupun pada masa kini. Sehingga bisa
dipastikan peradaban yang ada di Asia tentu akan berbeda dengan peradaban yang
ada di Amerika, karena kebudayaan yang dihasilkan pun pasti akan berbeda
walaupun mungkin ada titik kesamaannya. Kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan
dapat dipastikan dalam setiap peradaban pasti ada kebudayaan yang kental di
dalamnya.
Kebudayaan
merupakan hasil cipta, karsa dan rasa manusia. Dengan pengertian seperti itu
maka dapat diartikan bahwa kebudayaan itu ada memang karena ada manusia. Jadi
kebudayaan itu pada dasarnya memang dibuat oleh manusia untuk memenuhi
hidupnya. Manusia dengan kebudayaan tentulah sangat berkaitan, manusia
membutuhkan kebudayaan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga
bisa lebih memanusiakan manusia. Begitu pula kebudayaan itu tidak akan pernah
ada jika tidak diciptakan oleh manusia. Contohnya: Baju ada karena dibuat oleh
manusia, dan manusia pun memerlukan baju untuk menutupi auratnya. Jadi
kebudayaan ini memang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia baik
manusia yang hidup di masa lampau maupun manusia yang hidup di masa kini, karena
sesungguhnya kebudayaan itu ada karena proses belajar dan tidak tercipta dengan
sendirinya maka dari itu kebudayaan lebih dititikberatkan pada tindakan
manusia. Dan kebudayaan itu melalui proses tranmisi dari generasi tua kepada
generasi muda, dan budaya itu hendaklah dijaga sebagai sesuatu yang amat
berharga.
Kebudayaan itu sendiri tidak hanya berwujud benda, seperti yang
kita tahu dalam kebudayaan itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu dalam
bentuk ide, aktivitas atau benda benda yang memang dihasilkan oleh manusia.
Ketiganya memang tidak akan lepas dari kebudayaan dan juga dari kehidupan
manusia. Kebudayaan itu sangat tinggi harganya maka dari itu keunikan atau ciri
khas dari sebuah kebudayaan itu jangan sampai hilang ataupun dengan sengaja dihilangkan Bahkan terkadang kebudayaan itu identik
dengan sebuah peradaban, karena dalam sebuah peradabanlah kebudayaan itu ada,
dan dengan kebudayaan maka peradaban itu dapat hidup. Maka peradaban bisa
dikatakan awal mula terbentuknya suatu kebudayaan, peradaban itulah yang
kemudian menciptakan dan mengembangkan sebuah kebudayaan. Setiap peradaban
pasti akan memiliki kebudayaan, yang dihasilkan dari masyarakatnya, begitu pula
dengan Peradaban Mesopotamia-Babilonia.
Peradaban Mesopotamia-Babilonia ini lahir dan berkembang di sekitar
sungai Eufrat dan juga Tigris, hampir semua peradaban yang berada di Asia Barat
Daya terlahir dari sebuah sungai. Mesopotamia-Babilonia tentunya akan
melahirkan kebudayaan yang berbeda dengan peradaban lain, kebiasaan manusianya
lah yang nantinya akan menghasilkan sebuah kebudayaan. Mesopotamia-Babilonia
terkenal dengan kebudayaannya yang bernilai tinggi, terkenal dengan
karakteristik kebudayaan yang bisa dikatakan berbeda dengan masyarakat yang
lain, terlebih peradaban ini lah yang bisa dikatakan cikal bakal peradaban yang
ada di dunia. Contohnya saja pada masa dulu yang masih belum terdapat alat-alat
dan juga teknologi yang canggih masyarakatnya sudah dapat membuat taman gantung
yang sebenarnya memiliki kesulitan yang tinggi dan dibutuhkan keahlian yang
bagus, sehingga bisa disimpulkan bahwa masyarakat pada peradaban
Mesopotamia-Babilonia ini memang sudah berkembang dan juga bisa menciptakan
sebuah kebudayaan yang hebat. Kebudayaan yang tercipta tentunya bukan sembarang
kebudayaan tetapi kebudayaan yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi
yang juga bisa menjadi karakteristik peradaban itu sendiri. Keaslian kebudayaan
dari sebuah peradaban tentunya harus dilestarikan karena bukan tidak mungkin
keberadaan kebudayaan ini akan punah seiring dengan keberadaan peradabanya,
maka sudah seharusnya kebudayaan ini dipelihara.
Makalah ini ditulis karena adanya dorongan untuk mengetahui dan
juga mempelajari kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat pada Peradaban
Mesopotamia-Babilonia, karena tidak bisa dipungkiri bahwa itu adalah sebuah
kearifan lokal yang harus kita jaga. Peradaban Babilonia Baru pada masa Raja
Nebukadnezar adalah peradaban yang kaya akan kebudayaan, tentunya dibalik semua
itu ada manusia yang menciptakan kebudayaan itu sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang tidak ternilai. Kebudayaan
Masyarakat Babilonia Baru yang dinilai
memiliki karakteristik dan berbeda ini lah yang mendasari penulis untuk member
judul tentang “PERKEMBANGAN BUDAYA
BABILONIA PADA MASA KEKUASAAN NEBUKADNEZAR”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasar pada judul makalah yang telah dipaparkan maka masalah utama yang
hendak penulis kaji dalam karya ilmiah ini adalah “Bagaimana
perkembangan kebudayaan yang ada di Peradaban Babilonia Baru serta budaya apa
sajakah yang dihasilkan oleh masyarakat Babilonia Baru” yang kemudian dijabarkan kedalam beberapa
masalah yaitu:
1.
Bagaimana awal kelahiran Peradaban
Babilonia Baru?
2.
Bagaimana situasi dan kondisi Baylonia
pada masa kekuasaan Nebukadnezar?
3.
Bagaimana Perkembangan kebudayaan di Peradaban
Babilonia Baru?
4.
Budaya apa sajakah yang dihasilkan
masyarakat Peradaban Babilonia Baru?
5.
Peninggalan Budaya apa sajakah yang
terdapat di Babilonia Baru?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan merupakan hal
yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan begitu pula dengan penulisan
karya tulis ilmiah ini juga memiliki tujuan. Tujuan umum dari penulisan ini
adalah “untuk menjelaskan perkembangan kebudayaan yang ada di Peradaban
Babilonia baru pada masa Nebukadnezar serta menjelaskan kebudayaan yang
dihasilkan oleh masyarakat di Peradaban Babilonia Baru”. Yang dijabarkan dalam
beberapa tujuan khusus yaitu
1.
Mendeskripsikan awal mula kelahiran
peradaban Babilonia Baru.
2.
Menjelaskan situasi dan kondisi
Babilonia pada masa kekuasaan Nebukadnezar
3.
Menjelaskan perkembangan kebudayaan pada
peradaban Babilonia Baru
4.
Memaparkan budaya yang dihasilkan
masyarakat Babilonia Baru.
5.
Menjelaskan peninggalan budaya yang
terdapat di masyarakat Peradaban Babilonia.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah tentulah disusun secara sistematis dengan
susunan sebagai berikut :
BAB I :
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan karya ilmiah ini sehingga penulis
memilih judul “Perkembangan Kebudayaan Babilonia Baru Pada Masa Kekuasaan
Nebukadnezar”, dijelaskan pula
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan serta
sistematika penulisan makalah ini.
BAB II : Memaparkan dengan gamblang isi dan dengan detail
dari makalah ini
dari awal kemunculan peradaban Babilonia Baru. Serta memaparkan situasi dan
kondisi Babilonia pada masa Nebukadnezar dan menjelaskan perkembangan kebudayaan
di Peradaban Babilonia Baru. Serta juga menjelaskan tentang kebudayaan yang
dihasilkan masyarakat pada Peradaban Babilonia Baru juga
peninggalan-peninggalan kebudayaannya.
BAB III : Menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan dari materi
atau isi yang telah dipaparkan.
DAFTAR
PUSTAKA : Memaparkan daftar sumber baik itu buku, artikel, jurnal ataupun
sumber dari internet yang memang berhubungan dan digunakan
dalam penyusunan makalah ini.
BAB
II
Perkembangan Kebudayaan Babilonia Pada Masa Nebukadnejar
Perkembangan Kebudayaan Babilonia Pada Masa Nebukadnejar
Di
berbagai belahan dunia, pasti terbentuk suatu peradaban yang membentuk
kehidupan manusia pada saat ini, peradaban bisa dianggap sebagai cikal bakal
dari kehidupan manusia pada saat ini. Peradaban bukan hanya terbentuk di
kawasan Amerika atau Asia Timur saja tetapi juga di Asia Barat Daya. Peradaban
di Asia Barat Daya terbentuk melalui tiga corak peradaban tertua, yaitu :
a.
Peradaban Lembah sungai
Peradaban
ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan sungai yang mempengaruhi kehidupan
sosial, ekonomi dan kebudayaan masyarakat sekitarnya. Sungai bisa mendatangkan
keajaiban sekaligus bencana bagi kehidupan masyarakat sekitarnya yang hidup
disektor pertanian dan perdagangan.
Corak
peradaban lembah sungai di Asia Barat Daya merupakan Mesopotamia daerah yang
terletak diantara sungai Eufrat dan Tigris, yang lainnya adalah lembah sungai
Yordan yang menghubungkan danau Galilea dengan laut mati, inilah daerah Kan’an
tanah yang diyakini bangsa Israel sebagai tanah leluhurnya.
b.
Peradaban Dataran Tinggi
Pusat
peradaban manusia ini terletak di daerah dataran tinggi yang subur. Kehidupan
masyarakatnya lebih menekankan kepada corak kehidupan perkebunan dan pertanian.
Corak peradaban dataran tinggi merupakan Persia (Iran) yang terletak diantara
rangkaian pegunungan Elbrus di Peris Utara dengan pegunungan Zagros di Persia
Barat sampai Persia Selatan.
c.
Perdaban Pesisir
Peradaban
ini terletak di pesisir Timur Laut Tengah (Levant) sekarang meliputi Israel,
Libanon, dan Suriah. Kehidupan masyarakatnya hidup dalam sektor perdagangan.
Perdaban yang termasuk corak pesisir ialah peradaban bangsa Phunicia (Funisia)
yang diberi julukan dengan nama Cireum
Navigation.
Sehingga
di Asia Barat Daya pun tumbuh dan berkembang berbagai macam peradaban dengan
berbagai coraknya. Salah satu peradabannya yaitu peradaban Babilon yang
terbentuk dari peradaban yang bercorak peradaban lembah sungai. Corak peraban
seperti ini adalah peradaban yang tumbuh di sekitar sungai, bisa diketahui
bahwa Peradaban Babilonia terbentuk dari lembah suangi Eufrat dan Tigris.
Peradaban Babilonia ini terbentuk dari serentetan peristiwa yang panjang,
sehingga pada akhirnya terciptalah sebuah peradaban yang tumbuh dengan berbagai
keindahannya.
Peradaban Babilon sudah
merupakan peradaban yang tidak asing yang pernah kita dengar, peradaban ini
menyumbang berbagai macam hal untuk perkembangan kehidupan manusia. Babilonia
adalah sebuah kerajaan kuno yang didalamnya terdapat peradaban yang besar yang
sekarang termasuk pada wilayah Irak Selatan. Peradaban Babilonia ini dibangun
oleh dua kali peradaban yaitu Babilonia Kuno atau Babilonia Lama di tangan Raja
Hammurabi dan Babilonia Baru di tangan Raja Nebukadnezar. Ibu kota dari
kerajaan Babilonia ini sendiri disebut kota Babilon, yang terkenal dengan
keindahan bangunan-bangunan yang menakjubkan dan indah sehingga kota ini memiliki
daya tarik yang besar.
Seorang
sejarawan dari Yunani yang bernama Herodotus pada tahun 450 SM, mengatakan “
Keindahan Babilon melebihi kota manapun yang dikenal pada saat ini” (Ardison,
2010:2). Dengan uacapan seorang sejarawan seperti itu, maka bisa dikatakan
bahwa memang kota Babilon ini merupakan kota yang indah dengan
bangunan-bangunan yang unik, bila dibandingkan dengan kota yang lain yang hidup
pada masa itu. Menurut penggambaran Herodotus, kota Babilon itu dikelilingi
oleh tembok-tembok yang besar, dia pun mengklaim dinding luar panjangnya 56
mil, lebarnya 20 mil, dan tingginya 10,56 meter. Menurut penggambaran Herodotus
dengan lebar tembok yang seperti itu bisa dikatakan cukup luas sehingga cukup
bagi 6 kereta kuda perang diatasnya, dan dinding dalamnya tidak begitu tebal
seperti yang pertama.
Dr.
W.A Criswell menyatakan bahwa Babilon pada masa Raja Nebukadnezar II kerajaan
Babilon telah berhasil menaklukkan seluruh peradaban yang ada di muka bumi pada
saat itu. Kekuasaan yang pernah diraihnya adalah India sampai Mesir jauh
melewati Mesopotamia hingga ke daratan Armenia dan Kaum hittit, dari Teluk
Persia di kedua sisinya menuju ke dunia yang sudah dikenal. Ribuan tahun yang
lalu kerajaan ini merupakan kerajaan yang dibangun dengan indah, kota semacam
ini diakui belum ada sebelumnya dan tidak bisa ditiru sesudahnya dan ada alasan
lain mengapa bisa terjadi dan terbangun suatu kota yang indah. “untuk membangun
kembali kota Babilon, Nebukadnezar mengerahrkan ratusan ribu budak buangan”
kata Criswell. (Adrison, 2010: 6)
Dari
pernyataan kedua ahli tadi bisa ditarik suatu kesimpulan, bahwa babilon memang
sebuah peradaban yang berhasil membuat struktur dan bangunan yang indah, yang
belum ada sebelumnya dan tidak pernah ada yang bisa menirunya. Semua yang
terbentuk di kota ini indah, sehingga bisa dikatakan bahwa kota ini terdiri
dari berbagai warna dan arsitektur yang indah yang tidak ditemui sebelumnya
tetapi nyatanya mereka mampu untuk membuat suatu kota yang memaliki
karakteristik yang berbeda dengan kota yang lainnya.
2.
1 Awal Kemunculan Peradaban Babilonia
Kemunculan
peradaban Babilon tentunya diwarnai dengan berbagai peristiwa yang akhirnya
bisa membangun kekokohan peradaban Babilon seperti yang terlukis pada
bangunannya. Sejarah Babilon sangat panjang sampai ribuan tahun lamanya, yang
membangu dua kekuasaan yaitu Babilonia Lama atau Kuno ditangan Hammurabi dan
Babilonia Baru ditangan Nebukadnezar.
Dibangun dua kali, dan dua duanya pula pada akhirnya menglami suatu
kehancuran, walaupun tidak bisa dipungkiri dengan kedua tangan mereka lah
Babilon bisa menguasai sebagian wilayah dunia pada masa itu. Selain itu,
Babilon juga dianggap sebagai pusat peraban dunia karena sudah mengenal dan
mengembangkan sistem irigasi, ilmu pengetahuan, kesusastraan, perekonomian, dan
hukum.
Babylon
atau bahasa babilonnya “babilli” yaitu pintu gerbang Tuhan adalah sebuah negara
kuno Mesopotamia yang awalnya dikenal sebagai sumer dan akkad yang terletak
antara sunagi Eufrat dan Tigris yang sekarang berada di selatan Kota Baghdad
Irak. Babylon muncul ketika Hammurabi mendirikan sebuah kerajaan di luar kerajaan
Akkadian. Akkadian Semitik sebagai bahasa resmi, dan mempertahankan bahasa
Sumeria dalam bidang keagamaan, yang saat itu tidak lagi menjadi bahasa
percakapan sehari-hari. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peranan penting
di dalam kebudayaan Babylon kelak, dan agama akan tetap menjadi pusat
kebudayaan yang penting.
Pada
kira kira 2300 SM, Akkad dan Sumeria bersatu menjadi negara Babylonia dengan
ibu kota Babylon. Pada tahun 1955 SM tahta kerajaan Babylon jatuh ditangan
Hammurabi yang pada akhirnya bisa menghancurkan negara yang ada di sekitarnya,
juga mempersatukan Mesopotamia serta mempersatukan daerah daerah jauh yang ada
di sekitarnya pada tahun 1925 SM. Hal yang paling terkenal dari Raja Hammurabi
adalah hukum yang dibuatnya yaitu Hukum Hammurabi. Hammurabi meninggal pada
tahun 1912 SM dan semenjak saat itu sejarah Babylonia menunjukkan penurunan,
sudah ada enam orang yang menggantikan Hammurabi tetap tetap saja tidak bisa
menahan penurunan kondisi kerajaan pada saat itu.
Pada
aband ke-18 datanglah jenis bangsa lain yang menyerbu Mesopotamia yaitu bangsa
Indo-Jerman atau Indo-Eropa yaitu bangsa Hittit yang berdiam di Asia Minor yang
beribukota di Boghazkeui di dekat kota Ankara sekarang. Bangsa Hittit inilah
yang kemudia datang menyerbu dan menghancurkan Babylon. Setelah bangsa Hittit
pergi, Babylon masih bisa dibangun sampai datangnya suku Khassit yang sama sama
berasal dari bangsa Indo-Jerman yang datang dari pegunungan Persia Barat, dan
berakhirlah kerajaan Babylonia Lama atau Kuno yang didirikan oleh Hammurabi.
Bangsa
Khassit akhirnya bisa menguasai Babylonia 576 lamanya, tetapi mereka pada
umumnya tidak merusak kebudayaan dan tatanegara yang telah dibangun oleh
Hammurabi, dan saingan dari bangsa ini adalah bangsa Assyria. Bangsa Assyria
sendiri, pada saat itu sangat berambisi untuk menguasai Mesopotamia yanga
khirnya melalui perjungannya bisa menduduki seluruk Mesopotamia. Puncak
kejayaan Assyria terdapat di pemerintahan Ashurbanipal, tetapi setelah dia
meninggal keruntuhan mulai terasa sampai pada saatnya terjadi sebuah serangan
dari Nabo-Palasar dan bangsa Madia dari Persia dan dengan demikian tamatlah
kerajaan Assyria yang telah 5 abad lamanya yang telah memerintah dengan tangan
besi dan dengan berbagai macam kekejaman.
Pada
akhirnya kerajaan Assyria dibagi oleh kaum penyerbu, Bangsa Madia mendapat
bagian uatara yang kemudian bersama-sama dengan Persia mendirikan kerajaan
Persia. Bagian Selatan jatuh pada Nabo-Palasar yang mendirikan kerajaan
Babylonia Baru Babylonia baru ini
mengalami kebesaran kembali dibawah pemerintahan Nebukadnezar.
2.2
Kondisi dan Situasi Peradaban Babylonia Baru Pada Masa Pemerintahan Nebukadnezar
Nebukadnezar
adalah putra tertua Nebopalasar yaitu seseorang yang merupakan pendiri kerajaan
Babylonia Baru. Nebukadnezar pada awalnya hanya ditugaskan sebagai komandan
militer, tetapi pada akhirnya menjadi raja sesudah ayahnya meniggal dunia. Dia
menikah dengan seorang putri yang merupakan anak dari Cyaxares, yang kemudian
ini bisa dikatakan perkawinan politik karena bisa menyatukan dinasti Median dan
Babylon. Nebukadnezar ini adalah sosok yang sangat terampil ketika berperang
dan dia juga sangat pandai dalam berpolitik. Pada masa kekuasaan Nebukadnezar,
Babylon merupakan kota terbesar dari kota yang ada di dunia pada saat itu Luasnya diperkirakan 1000 hektar dengan
sungai Euprat yang melewati kerajaan itu.
Kota
Babylon yang tadinya hanya berupa reruntuhan, dibangun kembali menjadi sebuah
kota yang indah dan megah dibawah kekuasaan Nebukadnezar. Pembangunan yang dia
lakukan, bukanlah pembangunan yang cuma-cuma tetapi pembangunan yang dilakukan
secara besar-besaran sampai mengerahkan semua budak yang ada di Babylon pada
saat itu sehingga Babylon menjadi sebuah kota yang indah dan melegenda. Kota
Babylon yang indah itu dikelelingi parit dan dinding ganda, dengan sungai
Euprat yang mengalir melewati pusat kota dan dihubungkan dengan jembatan batu
yang indah. Di pusat kota juga dibangun
sebuah ziggurat raksasa yang disebut Etemenanki (Rumah Perbatasan Antara Surga
dan Bumi) yang terletak di depan kuil Marduk.
Sebagai
seorang pemimpin yang cakap, Nebukadnezar telah banyak melakukan perang militer
dengan berbagi bangsa salah satunya perang militer di Syiria dan Phoenicia,
memaksakan setoran upeti dari Damaskus , Tyre, dan Sidon, Dia pun melakukan
perang demi terciptanya koloni-koloni seperti yang terjadi di Asia Kecil, ayitu
di daratan Haiti. Pada tahun 601 SM
terlibat pertempuran Besar dengan Mesir dan pada tahun 599 SM menyerang Arabia.
Pada tahun 597 SM menyerang Israel dan merebut Jerussalem sekaligus
menggulingkan raja Jeholakin, Pada akhirnya Mesir dan Babylon pun terlibat
perang untuk menguasai timur dekat di
sepanjang masa pemerintahan Nebukadnezar
dan hal inilah yang mendorong raja Zedekiah dari Israel untuk
memberontak. Tetapi ternyata setelah 18 bulan Jerussalem dapat direbut pada 587
SM dan ribuan Yahudi pun di deportasi ke Babylon dan kuil Solomon diratakan
dengan tanah.
2.3 Kebudayaan Dan Manusia
Kata kebudayan berasal dari kata sansekerta buddhayah yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan begitu kebudayan
dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Budaya
adalah budi dan daya yang berupa cipta, rasa dan karsa. Kata culture merupakan
kata asing yang digunakan untuk menyebut kebudayaan. Yang berasal dari bahasa
latin Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan, terutama mengolah tanah
atau bertani. Dengan begitu berarti bisa diartikan sebagai segala daya upaya
serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan juga mengolah alam.
Kebudayaan ini lahir karena adanya masyarakat, masyarakat
adalah orang yang hidup bersama yang akan menghasilkan kebudayaan. Dengan
demikian tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan ataupun sebaliknya
tidak akan ada kebudayaan tanpa ada yang
mendukungnya. Dua orang antropolog terkemuka, yaitu Melville J. Herskovits dan
Brosnilaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan oleh
masyarakat itu. Herskovit memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
super-organik karena kebudayaan itu turun temurun dari generasi yang satu ke
generasi berikutnya hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota
masyarakat silih berganti yang disebabkan kelahiran dan juga kematian. Sehingga
kebudayaan ini bisa meliputi bidang yang sangat luas tanpa ada batasnya. E.B
Taylor mengemukakan definisi kebudayan sebagai berikut :
“Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan lain
kemapuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat”
Kebudayaan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat
yang lainnya tentulah akan mengalami perbedaan karena kebiasaan dari masyarakat
itu pula yang berbeda. Dalam setiap kebudayaan juga tentunya akan mengalami perubahan
atau revolusi karena sangat tidak mungkin kebudayaan itu bersifat statis,
tentunya kebudayaan akan berubah sesuai dengan berubah dan majunya zaman.
Bahkan dengan melihat zaman yang semakin maju bukan tidak mungkin kebudayaan
pun akan sangat cepat berubah dan berdampak pula pada kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tentulah memiliki wujud, menurut A.L Kroeber wujud kebudayaan itu ada tiga hal yaitu :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya. Wujud yang
pertama ini merupakan wujud yang sangat ideal, sifatnya abstrak tidak dapat
diraba bahkan difoto. Wujud budaya yang pertama ini berada dalam kepala atau perkataan orang lain, dalam alam
pikiran masyarakat tempat kebudayaan itu hidup. Tetapi tak jarang pula jika
wujud ide atau gagasan ini dituangkan ke dalam tulisan jadi bukan hanya lisan
saja. Ide dan gagasan ini tumbuh dan hidup dalam jiwa suatu masyarakat, maka
tak jarang kehidupan manusia ini sangat bergantung pad ide dan gagasan yang
telah mereka buat. Gagsan yang satu dengan gagasan yang lainnya selalu
berkaitan sehingga nantinya akan melahirkan sebuah sistem dan sering disebut
sebagai sistem budaya atau cultural system.
2. Wujud kedua dari kebudayaan disebut
sebagai sistem sosial atau social system. Yaitu mengenai tindakan yang berpola
dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang berinteraksi, berhubungan dan bergaul satu sama lain dari detik ke
detik, dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, selalu menurut pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas
manusia-manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial itu bersifat konkret,
terjadi di sekeliling kta sehari-hari, bisa diobservasi, bisa difoto.
3. Wujud Ketiga dari kebudayaan adalah
kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, karya
semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan juga difoto. Ada benda-benda yang
besar dan ada juga benda-benda yang kecil.
Wujud kebudayaan yang satu dengan wujud kebudayaan yang lain
sangat berkaitan, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kebudayaan dan
adat istiadat mengatur dan memberi arah
kepada manusia dalam berfikir ataupun mencipatakan sebuah gagasan ataupun ide.
Dan juga memberikan arah manusia dalam melakukan tindakan dan karya manusia, juga menghasulkan
benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu
lingkungan hidup tententu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari
lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pada pola-pola perbuatannya bahkan
juga pada cara berpikirnya.
Selain memiliki wujud kebudayaan tentunya kebudayaan itu
terbentuk karena ada unsur-unsur pembentuknya. Melville J, Herkovits
mengemukakan ada empat unsure yang membentuk kebudayaan yaitu :
1.
Alat-Alat teknologi
2.
Sistem Ekonomi
3.
Keluarga
4.
Kekuasaan Politik.
Brosnilaw Malinowski menyebut unsur-unsur kebudayaan itu
anatar ain :
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja
sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam
sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga atatu petugas
pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
utama.
4. Organisasi kekuatan.
Dengan berbagai pendapat dari para ahli, maka Cultural
Universal itu terdiri dari tujuh unsur yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senajata, alat-alat
produksi, transport, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan.
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi
Tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu menjelma dalam
ketiga wujud kebudayaan yaitu wujud berupa sistem budaya, berupa sistem sosial,
dan berupa unsure-unsur kebudayaan fisik. Tiap
unsur kebudayaan universal ini
dapat diperinci ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil sampai beberapa kali.
Dengan menggunakan metode pemerincian dari R.Linton, maka pemerincian akan
dilakukan sebanyak empat kali, yaitu :
1 CulturalActivities
2.Compexes
3. Traits
4. Items.
Wujud sistem budaya dari unsur kebudayan universal berupa
adat, dan pada tahap pertamanya dapat diperinci ke beberapa kompleks budaya,
tiap kompleks budaya dapat diperinci lebih lanjut ke dalam beberapa tema budaya
dan akhirnya pada tahap ketiga tiap tema dapat diperinci ke dalam gagasan.
Serupa dengan hal tersebut, sistem sosial dari unsur kebudayaan universal yang
berupa aktivitas-aktivitas sosial dapat diperinci poada tahap pertamanya pada
kompleks sosial, dan pada tahap kediua tahap kompleks sosial dapat diperinci
menjadi pola sosial dan tahap keempat ke dalam berbagai tindakan. Dari ketujuh
unsur kebudayaan ini tentulah memiliki wujud fisik, sehingga tidak perlu
diperinci ke dalam empat tahap tersebut.
Kebudayaan tentu memiliki fungsi yang sangat penting, karena
jika tidak ada kebudayaan maka manusia tidak akan mampu bertahan lama. Manusia
dan kebudayaan itu adalah suatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lainnya. Kebudayaan itu sangat diperlukan manusia untuk memanusiakan
dirinya, kebudayaan juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bisa
dibayangkan jika manusia tidak mempunyai kebudayaan maka tak ada bedanya antara
manusia dan hewan. Kemungkinan kehidupan manusia tak lebih seperti kehidupan
hewan-hewan liar, tidak berbaju, tidak memiliki sopan santun ataupun adat. Maka
tak ada bedanya antara manusia dan hewan, kebudayaan ini lah yang membuat
manusia mampu untuk bertahan hidup. Manusia bisa terlindungi dari panas dan
hujan karena manusia telah memiliki kebudayaan untuk membuat rumah sehingga
ketika hujan tidak kehujanan dan ketika terkenan teriknya matahari tidak
kepanasan. Dengan kebudayaan pula kehidupan manusia akan berubah kepada
kehidupan yang lebih bagus dan layak, manusia zaman dahulu masih nomaden dan
juga tidak memakai baju, maka dengan kebudayaan manusia diajarkan cara
mempertahankan hidupnya, dan juga diajarkan cara agar tubuhnya terlindungi
yaitu dengan membuat baju. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu sangat
besar fungsi dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.
2. 4 Kebudayaan Babilonia Baru Pada
Masa Nebukadnezar
Kebudayaan adalah hal yang melekat
dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, begitu pula dari kehidupan
masyarakat Babilonia Baru, kebudayaan itu pasti ada. Setiap manusia yang hidup
pasti mempunyai kebudayaan bahkan menciptakan kebudayaan dalam setiap kebiasaan
mereka, begitu pula Babilonia Baru. Banyak kebudayaan yang hadir pada masa ini,
tentu saja hal ini pula yang bisa membedakan babilonia baru dengan peradaban
lainnya, karena sudah tentu setiap peradaban memiliki cirri khas dari setiap
kebudayaan yang dihasilkannya. Kebudayaan Babilonia Baru tentu juga akan
berneda dengan kebudayaan Babilonia Lama, walaupun tak bisa dipungkiri kesamaan
dari keduanya pati ada karena tumbuh di tempat yang sama.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa
dalam cultural universal terdapat
tujuh unsur kebudayaan yang ada di dalamnya. Penulis pun akan melihat
kebudayaan Babilonia Baru melalui tujuh unsur kebudayaan tersebut.
2.4.1 Peralatan atau alat
perlengkapan hidup.
Setiap manusia yang hidup di dunia
ini pasti membutuhkan suatu alat bantu dalam mengerjakan suatu hal, tidak
mungkin segala sesuatu hal bisa dikerjakan sendiri. Manusia pra sejarah saja
pada waktu itu menciptakan berbagai alat baik itu dari batu, logam, maupu
perunggu demi membantu mereka dalam melakukan segala aktifitasnya apalagi
manusia yang sudah mengenal sebuah peradaban tentunya peralatan yang mereka
gunakan akan jauh lebih baik dan jauh lebih berguna dari manusia prasejarah.
Masyarakat Babilonia Baru pun seperti itu mereka banyak menggunakan berbagai
peralatan dan perlengkapan hidup guna membantu dan mempermudah setiap aktifitas
yang mereka lakukan dalam kehidupan.
Kota Babilonia Baru adalah kota yang
sangat indah dengan struktur dan bangunan kota yang indah, begitu pula arsitek
setiap bangunan yang ada di sekelilingnya, dari hal tersebut bisa kita ambil
kesimpulan bahwa memang berbagai peralatan sudah digunakan, salah satunya ketika
mereka membangun kota dan bangunan-bangunan yang ada di dalamnya. Mereka
menggunakan alat-alat yang dapat mempermudah pembangunan tersebut, dan tentu
saja alat yang digunakan sudah memiliki tingkat manfaat yang tinggi.
Pembangunan taman gantung pun itu sudah membuktikan bahwa masyarakat di
Babilonia Baru sudah menggunakan alat-alat dan perlengkapan hidup yang memadai dalam
setiap aktivitas mereka, karena sesuatu hal yang tidak mungkin bisa mendirikan
taman gantung tanpa alat-alat yang bisa membantu pengerjaan taman gantung
tersebut.
Selain itu, karena tekstur tanah yang ada di Babylon
kebanyakan adalah tanah liat, maka mereka sudah mengenal perabotan yang dibuat
dari tanah liat untuk memenuhi kehidupan rumah tangga mereka. Bahkan tak jarang
kuil dan juga dinding-dinding rumah dibuat dari tanah liat. Rumah mereka juga
sudah banyak dihiasi guci-guci, guci guci ini biasanya diakai untuk menyimpan
air yang besar. Rumah-rumah penduduk pun sudah dihiasi oleh berbagai furniture
yang terdiri dari meja-meja rendah, kursi berpunggung tinggi, dan tempat tidur
dengan kerangka dari kayu. Tempat penyimpanan terbuat dari tanah liat, batu
tembaga dan perunggu. Keranjang dan peti terbuat dari rerumputan dan kayu.
Masyarakat Babilon juga sudah
mnegetahui perlogaman dan juga emas, sehingga sudah banyak diciptakan berbagai
perabotan atau peralatan yang dibuat oleh logam termasuk alat-alat untuk
mendirikan sebuah bangunan seperti palu dan yang lainnya. Masyarakat Babylon
juga sudah mengenal kendaraan beroda untuk melakukan transpotasi.
2.4.2 Mata Pencaharian dan Sistem
Ekonomi
Mata pencaharian dan sistem ekonomi
yang banyak digunakan oleh masyarakat Babylon masih belum jelas tetapi jika
diperhatikan dari aktivitasnya bahwa mereka termasuk masyarakat yang juga hidup
dari perniagaan atau perdagangan, yang mereka perdagangkan adalah hasil tambang
berupa logam, perunggu ataupun timah putih dan hitam, mereka juga terjun dalam
perdagangan minyak, gandum, sutera, kayu manis, kain linen, emas, permata dan
yang lainnya. Selain itu, masyarakat Babylon sudah mengerti dalam hal
perlogaman sehingga bisa dikatakan mata pencaharian mereka adalah penambang
baik itu logam, emas, timah hitam ataupun timah putih. Masyarakat Babylon juga
banyak yang mempunyai pekerjaan sebagai tukang ledeng sehingga Babylon pun terkenal
dengan kota yang memiliki sistem pengairan atau irigasi yang bagus, taman
gantung pun salah satu bukti bahwa di Babylon sistem pengairan yang digunakan
sudah bagus. Didukung oleh pengairan yang bagus maka, sistem pertanian banyak
dilakukan oleh masyarakat Babylon.
Masyarakat Babylon juga mengenal perternakan buktinya mereka banyak mempergunakan binatang sebagai alat transportasi. Binatang yang dijadikan hewan peliharaan yaitu doma, kuda, dan yang lainnya.
Masyarakat Babylon juga mengenal perternakan buktinya mereka banyak mempergunakan binatang sebagai alat transportasi. Binatang yang dijadikan hewan peliharaan yaitu doma, kuda, dan yang lainnya.
2.4.3 Sistem Kemasyarakatan
Peradaban Babylonia memiliki
karakter urban, walaupun lebih berbasis pertanian daripada industri. Negara ini
terdiri dari kota-kota yang dikelilingi oleh desa-desa dan kampung-kampung
kecil. Di dalam sebuah negara tentulah ada sebuah raja yang berhak mengatur
jalannya pemerintahan dan kehidupan pada suatu negara. Sistem pemerintahan tertinggi
dipegang oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan absolute yang melaksanakan
kekuasaan legislative, judikatif, dan juga eksekutif sekaligus. Di bawah
kedudukan raja adalah sekelompok gubernur atau pejabat yang ditunjuk oleh raja,
walikota ataupun badan sesepuh yang ada di kota pemerintahan lokal.
Masyarakat
Babylon terdiri dari tiga kelas yaitu :
1. Awilu yaitu kelompok orang bebas
dari kelas atas
2. Muskenu yaitu orang bebas dari kelas
bawah.
3. Wardhu atau budak
Yang berada di lapisan budak awalnya adalah mereka yang
merupakan tawanan perang tapi ada juga dari mereka yang akhirnya dijadikan
penduduk Babylon yang berstatus bebas. Orang yang berstatus bebas bisa saja
turun kelas sosailnya jika mereka melakukan sesuatu hal yang akhirnya
menimbulkan sebuah hukuman.
Pada masyarakat Babylon juga tentunya dikenal sebuah
pernikahan tau perkawinan yang nantinya akan membentuk sebuah keluarga.
Pernikahan yang dilakukan di masyarakat Babylon sepenuhnya dilakukan oleh orang
tua, dan pertunangan diangap sah jika pengantin laki-laki sudah memberikan
hadiah perkawinan kepada pengantin wanita. Pernikahan kedua dikelan dalam
masyarakat Babylon jika ada seoarng wanita yang memiliki anak dari laki-laki
lain, maka suaminya boleh melakukan pernikahan untuk kedua kalinya. Kedudukan
wanita disini bisa dianggap sama halnya dengan kedudukan lelaki, karena wanita
Babylon memiliki hak-hak legal yang penting yaitu dapat memiliki harta
kekayaan, terlibat dalam bisnis, dan kulaitas sebagai saksi. Dalam masyarakat
Babylon memungut atau mengadopsi seorang anak merupakan hal yang tidak lazim,
karena buat mereka anak itu merupakan wewenang orang tua jadi harus dipelihara
dengan baik.
2.4.4 Bahasa
Bahasa yang digunakan masyarakat
Babylon adalah bahasa yang dulu digunakan oleh bangsa Sumeria, karena mereka
mengangap bahwa bangsa Sumeria adalah bangsa yeng pernah menempati tempat
mereka pada saat ini, sehingga disebutlah bahasa kesatuan Sumeria. Umumnya
orang-orang Babylon sudah bisa membaca dan menulis.Sistem pnulisan yang
dikembangkan oleh bangsa Babylon juga yang dulunya dikembangkan oelh bangsa
Sumeria yaitu penulisan cuneiform.
2.4.5 Kesenian
Peradaban Babylon memang sangat
terkenal dengan seni dan arsitektur nya, bisa dibayangkan keindahan kota
Babylon yang sangat terkenal itu karena arsitektur yang dibuat pada saat itu
sangat menakjubkan, itu berarti memang masyarakat yang hidup pada masa itu
sudah mahir dalam arsitektur juga seni. Karena Babylon banyak menghasilkan
tanah liat maka kebanyakan bangunan yang dirikan disana banyak menggunakan
tanah liat. Kuil-kuil disana pun kebanyakan memang dibangun dengan tanah liat
dan juga batu bata, hal itulah yang membuat pembangunan kuil ini menjadi sangat
berbeda dengan pembangunan kuil di daerah lain. Penggunaan batu bata pada saat
itu membuat bangsa ini mulai mengenal plester dan kolom, langit, langit juga
penggunaan keramik putih. Kuil yang ada
di Babylon biasanya dibangun dengan dinding yang diwarnai dan kadang dilapisi
logam atau emas juga kadang-kadang digunakan keramik sebagai pelapis dinding. Selain
kemegahan dari sebuah kuil, Babylon ini juga terkenal dengan arsitektur yang
dibuat pada taman gantung dan juga menara babel. Seperti yang telah diketahui,
bahwa kedua bangunan tersebut sangat terkenal dengan keindahannya, sehingga
bisa dikatakan bahwa pembangunannya memerlukan usaha yang keras, massa yang
banyak juga arsitektur yang handal, akrena pembangunan kedua bangunan tersebut
bukan tanpa rencana dan harus matang, sehingga keindahan kedua bangunan
tersebut bisa terkenal sampai sekarang.
Selain pembangunan dalam hal
arsitektur yang dihiasi tanah liat, Babylon juga terkenal dengan seni pahatan
yang sangat hebat. Sehingga bisa dikatakan batu batu disana sangat berhaga
karena bisa dijadikan sebagi pahatan terutama untuk pahatan patung, tetapi di Babylon
ini keberadaan batu sangatlah langka. Pahatan yang dihasilkan kebanyakan adalah
berbentuk tiga dimensi.
Kota Babylon ini memang sudah
terstruktur dengan baik, karena sudah adanya parit atau selokan yang senagaja
dibangun demi kelancaran saluran air. Selokan dan parit-parit tadi berfungsi
sebagai irigasi , dan dilapisilogam anti karat seperti timah hitam ataupun
tembaaga. Di kota ini tidak banyak dirbangun bak mandi, sehingga kebanyakan
mereka menggunakan pancuran. Rumah-rumah penduduk pun sudah banyak yang
dibangun dengan baik, dansudah terdapat kamar mandi di dalamnya. Yang dibangun
rata-rata rumah kecil, berlantai satu, bangunanya dengan batu bata dengan
balutan lumpur, yang terdiri dengan beberapa ruangan. Ada juga rumah yang sudah
dibangun dengan kulitas yang lebih baik yaitu berlantai dua, dan terdiri dari
12 kamar, diplester, dan di cat putih dibagian dalam ataupun luar umah. Lantai
bawah rumah terdiri dari ruang resepsi, dapur, kamar kecil, ruangan pembantu,
dan ada juga yang membangun gereja kecil. Pada masa Nebukadnezar juga banyak
rumah yang dengan atap datar yang ditopang dengan kayu-kayu yang dilumuri
lumpur, bagi orang miskin tidak akan mampu mendapatkan kemewahan kayu hanya
bisa membangun pondokan melingkar yang batu bata yang ditopang dengan tiang
pusat, dinding-dindingnya dilapisi rumput-rumput panjang dan tanah liat.
Selain itu, ada hal-hal yang menjadi
kebiasaan orang-orang Babylon contohnya adanya sebuah festival. Ada sebuah
festival utama di Babilonia yaitu Buylshu Mishtkaru, festival untuk mengusir
roh jahat. Banyak pria Babel yang menghadiri festival ini bahkan sejak usia
mereka masih sangat muda. Pada Festival ini, biasanya seorang imam akan
menyembelih hewan, yang biasanya seekor sapi, sebagai sebuah persembahan agar
para dewa senang. Sebagai gantinya, para dewa mungkin akan memberikan izin
kepada orang-orang di festival untuk mendapatkan sebuah jimat untuk
masing-masing orang yang dipercaya akan melindungi mereka selama mereka hidup.
2.4.6 Sistem Pengetahuan
Astronomi
Dari banyak ilmu yang ada, astronomi dan astrologi masih
menduduki peringkat pertama di antara masyarakat Babel. Astronomi adalah ilmu
tertua di Babilonia. Zodiak yang saat ini kita kenal, merupakan penemuan orang
Babilonia yang sangat tua. Pada masa itu, para Babel sudah bisa meramalkan
kapan terjadinya gerhana matahari atau bulan. Ada banyak teks kuno yang
menyebutkan tentang penelitian orang Mesopotamia tentang gerhana.
Astronomi Babilonia dipercaya menjadi dasar untuk ilmu
astronomi di berbagai daerah lain di seluruh dunia, termasuk astronomi
Hellenistik dan Yunani, astronomi klasik India, astronomi Sassania, Bizantium
dan Syiria, astronomi Islam, astronomi Asia Tengah serta astronomi Eropa Barat.
Astronomi Babilonia juga dianggap sebagai pendahulu langsung dari ilmu
matematika dan astronomi kuno di Yunani yang kemudian berubah dan beradaptasi
dengan revolusi sains di Eropa.
Selama abad ke-7 dan ke-8 sebelum masehi, para astronom
Babel mengembangkan pendekatan baru dalam ilmu astronomi. Mereka mulai
mempelajari filsafat yang berhubungan langsung dengan sifat ideal alam semesta
dan mulai memanfaatkan logika dibandingkan harus menggunakan penafsiran dan
ramalan untuk menengetahui tentang sistem tata surya. Hal ini merupakan
kontribusi penting dalam dunia astronomi dan juga ilmu filsafat, beberapa
ilmuwan menyebut hal ini sebagai revolusi ilmiah pertama dengan pendekatan
baru. Pendekatan-pendekatan astronomi tersebut kemudian di adopsi dan
dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan astronomi Yunani dan Hellenistik.
Teks astronomi tertua yang signifikan adalah catatan 63 hari
dari “Enuma Anu Enlil”, catatan venus dari Ammi-Sadupa yang mencatatat kenaikan
venus pertama dan terakhir di sepanjang periode sekitar 21 tahun. Dicatat juga
bukti paling awal kemunculann sebuah planet yang diakui sebagai sesuatu yang
terjadi secara berkala.
Selain itu, penanggalan astrolabe bujur sangkar tertua pada
zaman Babyloni 1100 SM. Mul Apin, berisi catalog bintang-bintang dan susunan
juga skema untuk memprediksi naiknya hellacal dan susunan planet-planet,
lamanya matahari bersinar dikukr dengan jam air, gnomon, bayangan, dan
lorong-lorong cahaya. Teks Babylon menyusun bintang-bintang kedalam sebuah
deretan yang terletak dispenajnag lingkaran yang menurun yang digunakan untuk
mengukur interval waktu, dan juga menggunakan bintang-bintang.
Satu-satunya astronom Babel yang dikenal mendukung model
pergerakan planet heliosentris adalah Seleucus of Seleucia. Seleucus dikenal
dari tulisan Putarch, disebutkan bahwa Seleucus mendukung teori yang menyebutkan
bahwa bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari,
Matematika
Teks matematik Babel sangat banyak jumlahnya dan teredit
dengan sangat baik. Sistem matematik Babel adalah sexagesimal atau bilangan
berbasis 60. Oleh karena itu, di masa moderen sekarang penggunaan angka 60
seperti 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, dan 360 atau 60x6
dalam derajat lingkaran. Kemajuan besar dalam matematika ini terjadi karena dua
alasan. Pertama, angka 60 memiliki banyak pembagi yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12,
15, 20, dan 30, yang membuat perhitungan jadi lebih mudah. Selain itu, bangsa
Babel memiliki sistem bilangan real dimana digit yang ditulis sebelah kiri
memiliki nilai yang lebih besar seperti bilangan berbasis 10.
Pencapaian dalam ilmu matematika lainnya yaitu ditemukannya
penentuan nilai akar kuadrat, bahkan para ilmuan Babel telan mendemonstrasikan
teori Pythagoras, jauh sebelum Pythagoras sendiri muncul dengan teorinya dan
hal ini dibuktikan oleh Dennis Ramsey yang menerjemahkan sebuah catatan kuno
yang berasal dari tahun 1900 sebelum masehi.Penjelasannya seperti berikut :
4
adalah panjangnya dan 5 adalah panjang diagonalnya, lalu berapa lebarnya?.
Mereka mengumpamakan jika kedua angka tadi dikalikan dengan angka itu sendiri,
maka akan ditemukan nilai tengahnya. Jika 4 x 4 = 16 dan 5 x 5 = 25, maka
selisih antara 16 dan 25 adalah 9. Dari angka berapakah kita bisa mendapatkan
angka 9? Angka tersebut harus bisa menghasilkan 9 jika angka tersebut dikalikan
dengan angka itu sendiri, dan 9 didapatkan dari 3 x 3. Sehingga disimpulkan
bahwa 3 adalah lebarnya karena semua angka dikalikan dengan angka itu sendiri.
Ner 600 dan Sar 3600 terbentuk dari angka 60 yang sesuai
dengan derajat khatulistiwa. Catatan kuno tentang kuadrat dan kubus yang
dihitung menggunakan angka 1 hingga 60, ditemukan di Senkera dimana orang-orang
telah menegenal jam matahari, clepsydra, juga tuas dan katrol, padahal saat itu
mereka belum memiliki pengetahuan tentang mekanika.Bangsa Babel juga sudah lama
mengenal lensa kristal dan penyalaan bubut sebelum ditemukan oleh Austen Henry
Layard dari Nimrud.
Bangsa
Babel juga sudah sangat familiar dengan aturan umum untuk mengukur suatu area.
Mereka mengukur keliling lingkaran sebanyak 3 kali diameter dan luasnya sebagai
satu per duabelas kuadrat dari lingkaran, dan jika hitungannya benar, maka
nilai π akan bernilai 3.
Volume silinder diambil sebagai produk dari alas dan tinggi,
namun, volume frustum sebuah kerucut atau piramida persegidihitung dengan tidak
benar sebagai produk dari ketinggian dan setengah jumlah dari basis. Juga, ada
penemuan terbaru dalam sebuah catatan kuno mencantumkan bahwa nilai π adalah 3
dan 1 / 8. Di Babilonia juga dikenal mil Babel, yang merupakan ukuran sebesar
jarak sekitar tujuh mil hari ini. Pengukuran jarak ini dikonversi menjadi satu
mil-waktu yang digunakan untuk mengukur perjalanan Matahari, yang
merepresentasikan panjangnya waktu.
Filsafat
Asal-usul filsafat Babilonia dapat ditelusuri kembali ke
awal Mesopotamia literatur kebijaksanaan , yang diwujudkan filosofi kehidupan
tertentu, khususnya etika , dalam bentuk dialektika , dialog , puisi epik ,
cerita rakyat , himne , lirik , prosa , dan peribahasa . Babel penalaran dan
rasionalitas dikembangkan di luar empiris pengamatan.
Ada kemungkinan bahwa Babel filsafat memiliki pengaruh
terhadap Yunani , terutama filsafat Helenistik . Teks Babel Dialog Pesimisme
mengandung kesamaan dengan atletik pemikiran dari sofis , yang Heraclitean
doktrin kontras, dan dialog dari Plato , serta sebagai awal dari maieutic metode
Sokrates dari Socrates . Para Milesian filsuf Thales juga diketahui telah
belajar filsafat di Mesopotamia.
Literatur
Pada masa ini banyak dirikan
perpustakaan dan kebanyakan dari orang Babylon sudah menal tulisan sehingga
bisa membaca dan juga menulis. Sejumlah literature Babylon diterjemahkan dari
bahasa Sumeria , bahasa agama, bahasa hukum yang kemudia menjadi bahasa kestuan
Sumeria. Ada banyak karya sastra yang lahirdan judul yang paling terkenal yaitu
Epic Gilgamesh dalam 12 buku yang diterjemahkan dari Sumeria awal dan disusun berdasakan prinsip-prinsip
astronomi, Setiap bagian cerita merupakan cerita petualangan tunggal Gilgamesh,
Seluruh cerita merupakan sebuah hasil gabungan yang nanti akan dilekatkan pada
tokoh pusat
Selain itu juga banyak didirikan
sekolah formal yang bisa dikatakan sebagai pusat kebudayaan daratan, kebanyakan
mereka mengambil sistem pendidikan formal Sumeria, begitu pula dengan sisitem
penulisannya yang masih menggunakan sistem penulisan Sumeria yaitu Cuneiform.
Kurikulum juga sudah ada yitu dengan mengkopi dan menghafal semua buku teks
maupun kamus Sumeria-Babylon yang berisi daftar kata-kata panjang atau frase
yang meliputi nama jalan, binatang, burung, serangga, negara, kota, desa dan
juga mineral. Mereka juga berljar tentang matematika dan juga soal-soal yang
harus dikerjakannya. Dalam hal literature mereka pun harus mengkopi dan
menirupakn berbagai tipe mitos, peribahasa, esai, baik dalam bahasa Sumeria
maupun Babylon.
2.4.7 Religi
Kuil-kuil milik Nebukadnezar juga tertimbun kekayaan yang
dijarah dari seluruh permukaan bumi ini dan mereka mempersembahkannya kepada
tuhannya. Perkakas-perkakas yang terbuat dari kuningan dan juga terbuat dari
emas dan perak yang diambil dari bait suci raja Solomo serta dari bait suci
yang lainnya. Seluruhnya dipersembahkan kepada Ishtar (matahari),
dipersembahkan kepada Nebo, dipersembahkan kepada Beltis dan juga pasangan dari
Marduk. Kalau orang-orang Yahudi menyebutkan dengan Merodak. Kuil Merodak ada di
dalam istana, di tengah-tengah istana serta didalam istana juga.
Di bagian dalam istana ada kuil yang dipersembahkan untuk
ribuan Tuhan. Lalu kemudian ada ziggurat besar yang menjulang bentuknya seperti
piramid. Bangunan suci itu setinggi lebih dari enam ratus kaki. Dan dibagian
puncak dari kuil yang luar biasa luas itu, terdapat sebuah tempat pemujaan
terhadap Marduk. Mereka menyebutkannya dengan “Tuhan” yang ada di dalam bahasa
mereka disebut dengan “Bel” atau “Baal “. Dan didlama kuil itu terdapat patung
emas Bel, Bel Merodak setinggi enam puluh Sembilan kaki (sekitar 1.617 m).
perkakasnya benar-bear terbuat dari emas yang padat.
Dengan demikian, pada zaman itu mereka memuja banyak dewa
tapi yang mereka puja yaitu dewa yang pertama ialah dewa Marduk sehingga mereka
banyak mendirikan kuil-kuil di dalam istana maupun di luar istana yang bisa
disebut juga dengan Ziggurat. Tetapi masyarakat babylonia sendiri lebih percaya
dengan bintang-bintang daripada Tuhan, karena apapun yang terjadi dalam
kehidupan mereka, mereka lebih percaya ramalan bintang daripada kehendak Tuhan.
2.5 Hasil Kebudayaan
Pada zaman itu mereka meninggalkan kebudayaan lama sehingga
pada zaman pemerintahan Nebukadnezar kebudayaan tersebut dibangun kembali
dengan sangat indah dan mewah. Hasil kebudayaan yang mereka bangun kembali
yaitu diantaranya Taman gantung, menara babel dan ziggurat.
2.5.1 Taman Gantung
Kota Babylon Baru yang dibangun oleh Nebukadnezar merupakan
kota yang sangat indah, terlabih yang sangat terkanl adalah pembangunan taman
gantung yang dilakukannya. Taman gantung ini begitu terkenal bahkan sampai
sekarang, walaupun keberadaannya masih dipertanyakan, entah itu mitos ataulah
sebuah kenyataan. Nebukadnezar sebanrnay bukan hanya membangun taman gantung
tetapi juga membangun jalan, dinding-inding kota Babylon sampai kuo kuil yang
megah. Ada sebuah cerita yang menyatakan, bahwa sesungguhnya taman gantung yang
ada di Babylon pada saat itu bukan didirikan oleh Nabukadnezar melainkan oleh
Ratu Assyria Semiramis selama lima tahun pemerintahannya, hanya sayang cerita
ini masih belum bisa dibuktikan karena belum ada bukti yang jelas.
Menurut cerita bahwa taman ini di bangun untuk menghibur
istri Nebukadnezar yang bernama Amyitis yang rindu pada kampung halamannya.
Amyitis, saudara perempuan raja Medes yang dinikahi oleh Nebukadnezar untuk
menciptakan penyatuan antar bangsa. Kampung halaman tempat permaisuri berasal
dari yang tanhnya hijau, rimbun dan bergunung-gunung dan dikota Babylon
terdapat tanah yang datar, permukaan tanah Mesopotamia yang terbakar terik
matahari yang membuatnya tertekan. Sekarang ini orang hanya bisa bertanya-tanya
apakah taman yang dibangun itu kabar gembira atau tidak yang dibuat oleh
Nebukadnezar. Taman ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan taman ini juga
tidak sungguh-sungguh “tergantung” dalam pengertian bahwa taman ini digantung
pada kabel atau tali. Taman gantung babilon berisi aneka tanaman dan binatang
yang didatangkan dari seluruh dunia. Ahli
geografi Yunani dari Strabo, yang melukiskan taman itu pada abad pertama
sebelum masehi menulis, itu terdiri dari teras-teras yang berundak menuju ke
atas, dan berakhir pada pilar-pilar yang berbentuk kubus. Kemudian menurut
Diodorus Siculus, seorang sejarawan yunani mneyatakan bahwa tempat dimana taman
itu berdiri terdiri dari lempengan batu besar yang ditutup dengan lapisan
rumput, aspal dan ubin. Di atas diletakkan penutup dengan lembaran timah, yang
kalau ada air merembas melalui tanah tidak membusukkan fondasi. Diatas semua
itu diletakkan tanah dengan kedalaman yang pas, yang cocok untuk pertumbahan
pohon-pohon besar. Ketika tanah yang ditimbun sudah rata dan datar, ditanamlah
semua jenis pohon, yang keagungan dan keindahannya membuat senang pengunnjung.
(Adrison, 2010: 17)
Pembuatan taman gantung ini hampir mirip dengan cerita Taj
Mahal di India, karena cerita taman gantung ini menceritakan cinta antara
Nebukadnezar dengan ratu Amyitis. Tman gantung ini merupakan bangunan yang
sangat indah dan menakjubkan, sehingga membuat semua otang terbelalak ketika
mengetahui ad ataman gantung seindah itu. Tetapi sayang, eksistensi atau
keberadaan taman gantung ini masih dipertanyakan karena kurangnya dokumen atau
catatan sejarah yang mendukung. Bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa taman
gantung ini hanya sebuah imajinasi orang orang zaman dulu, sebuah cerita yang
dinyatakan dalam wilayah antara mitos dan sejarah kuno.
2.5.2 Menara Babel
Dikisahkan dalam Alkitab, (Genesis 11:4) Marilah kita dirikan bagi kita
sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah
kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluru bumi. Banyak ahli yang
membuat kesimpulan bahwa menara Babel merupakan salah satu zigurat yang
didirikan oleh bangsa Babylonia kuno. Tapi Babel bukan Babylonia, dan Menara
Babel bukan merupakan zigurat. Bahkan mungkin Menara Babel bukan merupakan
sebuah menara. Dalam kutipan Alkitab diatas, benda yang disebut sebagai menara
Babel adalah sebuah benda yang bersifat monumental. Karena para pendiri ingin
dikenang sepanjang masa. Struktur ini harus bisa melewati berbagai bencana
global, seperti banjir besar ketika zaman Nuh.
Menurut timeline sejarah di Alkitab, kota Babel telah lama ada sebelum
zaman kerajaan Babylonia. Jadi bisa dipastikan Menara Babel tidak ada hubungan
dengan Taman Gantung atau zigurat-zigurat yang didirikan untuk memuja Dewa
Marduk. Dalam Alkitab juga tidak disebutkan bahwa Menara Babel dihancurkan.
Melainkan penduduk Babel meninggalkan kota itu dan kemudian terpencar ke
seluruh dunia.
Jadi untuk sementara sudah ada 3 petunjuk penting :
- Menara Babel bukan didirikan di Babylonia
- Menara Babel belum tentu berupa menara
- Menara Babel tidak dihancurkan, melainkan ditinggalkan
Sampai saat ini Menara Babel merupakan misteri yang belum berhasil
diungkap oleh para ahli sejarah. Namun ada berbagai macam legenda rakyat dari
peradaban kuno yang menceritakan menara Babel ini.
Kisah Menara Babel melambangkan
keangkuhan, kesombongan manusia, disebut-sebut dalam Kitab
Kejadian, Kitab
Suci Perjanjian Lama. Pembangunan menara ini diprakarsai
oleh Nimrod,
anak cucu Nabi Nuh di
zaman Babilon kuno, jauh tahun sebelum zaman Nebukadnezar.
Orang tua Nimrod adalah Cush, putra Ham. Bahkan, demikian menurut cerita, Kota Babilon dan Niniwe juga
mula pertama dibangun oleh Nimrod. "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah
kota, dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Marilah kita cari
nama supaya kita jangan terserak ke seluruh Bumi,"
demikian antara lain bunyi ajakan Nimrod kepada orang-orangnya, seperti yang
ditulis dalam Kitab Penciptaan.
Pembangunan sebuah kota,
seperti yang dilakukan Nimrod ketika itu, melambangkan dambaan manusia untuk
terus berkumpul. Mereka, ketika itu, takut tercerai-berai dan hidup di tempat
yang belum mereka kenal berhadapan dengan bahaya. Karena itu, didirikanlah
sebuah kota-Babilon dan Ninive-sebagai pusat kegiatan, sebagai tempat untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi, ketika mereka membangun menara dengan
mengatakan, "Marilah kita cari nama, marilah memegahkan diri", di
saat itulah kemanusiaan manusia berkuasa. Menara dibangun untuk kebutuhan
badan, jiwa, dan semangat. Bahkan, mereka ingin membangun menara yang mencapai
langit. Kalau perlu dapat memanah Matahari dari
puncak menara. Pendek kata, menara dibangun untuk pemuasan diri. Inilah, yang
menurut kisah, yang menjadi penyebab turunnya hukuman dari Tuhan sehingga
mereka tercerai-berai dan tidak bisa memahami bahasa mereka satu sama lain.
2.5.3
Ziggurat
Ziggurat
adalah monumen besar yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno dan dataran
tinggi Iran bagian barat, yang berbentuk piramida berundak yang tersusun atas
kisah atau tingkat yang mundur. Terdapat 32 ziggurat di dan dekat Mesopotamia yang diketahui. 28 terletak di Irak, dan 4 ada di Iran.
Ziggurat
yang terkenal termasuk Ziggurat Besar Ur dekat An-Nashiriyah, Iral: Ziggurat Aqar Quf dekat Baghdad, Irak; Chogha Zanbil di Khūzestān, Iran; Tappeh Sialk dekat Kashan, Iran, yang paling akhir ditemukan dan lain-lain.
Ziggurat juga merupakan kuil yang ada di mesir dan di dalam kuil itu, selain
merupakan tempat pemujaan para dewa orang para pendeta wanita, tetapi juga
merupakan tempat perdagangan atau ekonomi. karena seluruh hasil panen yang
dihasilkan oleh orang mesir di kumpulkan di dalam kuil. Dan ketika tiba musim
pancaroba, maka kuil tersebut akan dibuka dan hasil panen yang telah
dikumpulkan akan dibagi kan kepada para penduduk. dan ini merupakan salah satu
cara untuk mempertahankan kehidupan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam setiap kehidupan dipastikan akan
ada sebuah peradaban yang memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia itu
sendiri. Peradaban iyu muncul untuk lebih menyederhanakan kehidupan manusia,
yang nantinya akan menghasilkan sebuah kebudayaan yang memang akan digunakan
dalam kehidupan mereka. Peradaban adala puncak puncak dari kebudayaan yang akan
mulai dibiasakn oleh manusia dalam kehidupannya. Peradaban itu pasti akan
muncul di berbagai belahan bumi, baik itu belahan timur, barat, selatan ataupun
utara, dan di berbagai kawasan.
Asia barat daya adalah salah satu
kawasan yang kaya dengan sumber daya alam, maka tak heran jika di kemudian hari
di kawasan ini muncul suatu peradaban yang terdiri dari berbagai corak.
Peradaban yangada di Asia Barat Daya kebanyakan adalah peradaban yang bercorak
sungai atau lembah, maksudnya peradaban tersebut berdiri disekitar sungai dan
lembah yang memang merupakan salah satu sumber kehidupan mereka. Di Asia Barat
daya pun muncul berbagai peradaban baik itu peradaban Mesopotamia, Sumeria,
Akadia sampai adanya peradaban Babylonia yang terdiri dari dua periode.
Peradaban Babylonia tentunya muncul
bukan tanpa sebab, bisa dikatakan perdaban ini muncul karena akibat adanya
peradaban sebelumnya, terlebih adanya peradaban ini juga dikarenakan adanya
perebutan kekuasaan dan politik di kerajaan kerajaan yang ada di sekitar sungai
Eufrat-Tigris. Peradaban Babylonia ini berdiri dalam dua periode dengan dua
penguasa yang berbeda, periode peradaban Babylonia Kuno atau lama diperintah
oleh Hammurabi sedangkan peradaban Babylonia Baru diperintah oleh Nebukadnezar.
Kedua raja tersebut memeiliki kekuatan yang sangat besar sehingga banyak yang
bisa diunggulkan dari peradaban babylonia ini, walalupun akhirnya hancur oleh
kerajaan lainnya.
Peradaban Babylonia ini tentnunya
didorong oleh adanya kebudayaan yang ada dalam kehidupan mereka,baik itu yang
berwujud ide, aktivitas ataupun benda. Kebudayaan bisa dikatakan sebagai hasil
cipta, karya dan karsa manusia yang diwujudkan dan digunakan dalam kehidupan
mereka. Di Babylonia ini juga kebudayaan itu mulai tumbuh dan berkembang, sehingga bisa dikatakan bahwa
Babylonia ini merupakan kota yang sudah kaya dengan kebdayaan dan banyak
menghasilkan kebudayaan yang bisa dikenang sampai sekarang. Tentunya kebudayaan
yang dihasilkan Babylonia berbeda dengan kebudayaan yang ada di peradaban
lainnya baik dari sisi bahasa, seni, ilmu pengetahuan, agama, sisitem
kemasyarakatan, ataupun religi yang mereka anut, kesemuanya itu pasti memiliki
perbendaan antara Babylonia dengan bangsa lainnya.
Yang paling menakjubkan dari
Babylonia ini adalah yang peninggalan mereka, bahkan tak heran jika banyak
sejarawan yang membenarkan keindahan dan kehebatan kota Babylonia, terlebih
Babylonia Baru. Babylonia baru pada masa Nebukadnezar ini merupakan kota yang
sangat indah yang dibangun dengan arsitektur yang sangat megah, dan tidak ada
sebelumnya dan juga belum tentu bisa ada yang meniru setelahnya.Peninggalan
pada masa Babylonia baru yang sangat terkenal adalah adanya Taman Gantung yang
dikatakan sebagai sebuah hadiah persembahan kepada istri Nebukadnezar, juga
adanya ziggurat dan Menara Babel sebagai wujud persembahan mereka terhadap
Tuhan yang mereka percayai.
Dengan adanya hal seperti itu, bisa
dikatakan bahwa peradaban Babylonia ini memang dibangun dengan kebudayaan yang
khas dan sudah bernilai tinggi, bahkan ada yang sampai saat ini masih digunakan
oleh masyarakat modern. Peradaban Babylonia ini adalah sebagain figur atau
gambaran peradaban masa lalu yang hebat yang bisa memberikan kontribusi
terhadap peradaban masa kini, dan bukan hanya isapan jempol belaka. Banyak hal
yang bisa kita ambil dari sebuah peradaban baik itu kebudayaan ataupun hal-hal
yang bisa menjadikan pelajaran bagi kehidupan masyarakat pada masa kini.
DAFTAR PUSTAKA
Iryadi,
Achmad. (2008). Pengantar Sejarah Asia
Barat Daya. Bandung : UPI press.
Koentrajaningrat.
(2009). Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta : Rineka Cipta.
Mudammad, Ardison.
(2010). Babylonia: Menyusuri Jejak Kota
Yang Hilang. Surabaya : Liris.
Soekanto, Soerjono.
(2007). Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Toynbee, Arnold.
(2004). Sejarah Umat Manusia: Uraian
Analistis, Kronologis, Naratif, Dan Komparatif. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar