Jumat, 27 Desember 2013

“ PEMBANGUNAN PERUMAHAN LINGKUNGAN ALAM DAN SOSIAL DI BANDUNG CIPAKU I (Suatu Kajian Sosial-Budaya) “.


A.    Judul
“ PEMBANGUNAN PERUMAHAN LINGKUNGAN ALAM  DAN SOSIAL DI BANDUNG CIPAKU  I  (Suatu Kajian Sosial-Budaya) “.
B.     Latar Belakang Masalah
Istilah pemukiman muncul di akhir tahun enam puluhan yang diartikan sebagai paduan perumahan dan kehidupan manusia yang menempatinya (Kuswartojo, 2005:4). Maksud dari penjelasan yang di atas bahwa pemukiman telah ada sejak adanya masyarakat yang berbudaya. Bahkan banyak yang telah mengkaji dan mengembangkan teori kaitan antara wujud pemukiman dan kebudayaan. Rappoport (Kuswartojo, 2005:4) mengemukakan bahwa “ susunan dan bentuk dan rumah dianggap sebagai perwujudan suatu nilai dan perilaku budaya komunitas yang menempati dan menggunakannya seperti yang dikemukakan oleh Charles Abrams” (Kuswartojo, 2005:3).
Perumahan bukan hanya lindungan, tetapi merupakan bagian dari kehidupan komunitas dan keseluruhan lingkungan sosial. Perumahan seseungguhnya berkaitan erat dengan industrialisasi, aktivitas ekonomi, dan pembangunan. Keberadaan perumahan juga ditentukan oleh perubahan sosial, ketidakmatangan sarana hukum, politik dan administratif serta berkaitan pula dengan kebutuhan akan pendidikan, perumahan juga menghadapi persoalan penempatan peranan pihak swasta, peranan pemerintah, pembiayaan dan kebijakan transformasi.

Pernyataan diatas berarti pada hakekatnya rumah merupakan tempat tinggal dan tempat berlindung bagi manusia, bukan sekedar lebih dari itu saja, tetapi rumah juga merupakan sarana pembinaan lahir dan bathin, tempat mengembangkan watak dan kepribadian warganya. Bahkan rumah dapat menjadi dasar pembinaan kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Menyadari bahwa rumah itu sangat penting bagi perwujudan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat Indonesia. Maka sejak Pelita I (1969-1974) pemerintah Indonesia mulai memecahkan masalah perumahan secara serius dan terencana. Hal ini terbukti dengan dibentuknya Perum Perumnas pada tanggal 8 Juli 1974 melalui peraturan pemerintah No 29 tahun 1974, Juncto peraturan pemerintah Nomor 12 tahun 1988. Perum Perumnas merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang berada dibawah pembinaan departemen pekerjaan umum. Tugas pokok dari Perum Perumnas adalah melaksanakan program pemerintah dibidang pengadaan perumahan rakyat beserta sarana dan prasarana lingkungannya, terutama bagi masyarakat berpengahasilan menengah ke bawah. Di atas sudah di jelaskan betul tugas pokok dari Perum Perumnas sendiri  bahwa dalam pembangunan itu untuk kalangan yang berpenghasilan menengah ke bawah saja tetapi dalam kenyataan yang kita lihat tidak sesuai dengan apa yang di tugaskan tersebut, masayarakat kalangan ke bawah yang dulunya menempati suatu tanah itu malah terpinggirkan karena pembangunan perumahan itu hanya dari kalangan orang-orang kalangan masyarakat menengah ke atas.  
Pembangunan perumahan yang terjadi di kota, apalagi kota tersebut sudah berkembang pesat dalam berbagai bidang. Melihat keadaan pembangunan perumahan atau disebut juga dengan komplek perumahan,  interaksi dengan masyarakatnya sangat jarang sekali dilakukan apalagi bersilaturrahim dengan tetangganya sendiripun tak mengenal seperti individualisme. Tidak semua pembangunan perumahan seperti itu mungkin hanya ada beberapa saja yang seperti itu.
Pembangunan merupakan suatu konsep politik, ekonomi, sosial untuk mengarahkan proses perubahan yang melanda seluruh dunia ke arah yang diinginkan oleh suatu bangsa (melalui undang-undang dasar, perwakilan dan pemerintahan) ( Astrid S Susanto, 1984:30).
Pembangunan adalah salah satu program pemerintah dalam memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya. Sejak awal Orde baru hingga saat ini pembangunan selalu menjadi fokus utama dalam program pemerintah, baik itu pembangunan dalam bentuk fisik maupun pembangun dalam bentuk non fisik. Dalam pembangunan yang berbentuk fisik yang salalu menjadi pleaning bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat, propinsi maupun daerah adalah pembangunan dalam hal material yang diantaranya adalah pembangunan infrastruktur jalan dan yang paling penting adalah pembangunan rumah bagi masyarakat. Hal tersebut tercermin dalam visi dan juga misi pemerintah yaitu pembangunan Perumahan bagi masyarakat. Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat kita pisahkan dan berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembangunan. Namun dari program pembangunan  perumahan tersebut tidak selalu mendapat dampak yang positif bagi masyarakat tetapi juga dampak negatifnya.
Kondisi pembangunan perumahan di perkotaan yang sangat pesat cenderung untuk tidak mempertimbangkan faktor konservasi lingkungan dengan meminimalkan ruang terbuka hijau. Kondisi demikian menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan dengan meningkatnya suhu udara di perkotaan, serta pencemaran udara. Sumber pencemaran udara di kota besar Indonesia terutama disebabkan kegiatan transportasi, permukiman, persampahan, dan industri.
Melalui komunikasi atau transportasi dalam hubungan antar negara telah terjadi proses difusi kebudayaan. Hal ini terjadi mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan maupun teknologi ini didominasi oleh penemuan di negara industri dan sebenarnya dikembangkan demi kepentingan negara industri itu sendiri pada abad ke 20. Hal tersebut akan memberi reaksi yang berbeda-beda kepada pegaruh dari luar negeri yang menginginkan suatu adaptasi terhadap keadaan baru. Pengaruh dari luar negeri itu biasanya bersifat pengaruh dari ilmu pengetahuan (dalam berbagai bidang) dan transportasi serta komunikasi yang merupakan sarana perubahan sosial (Astrid S Susanto, 1984 : 29-30).
Dibangunnya perumahan di daerah Cipaku I merupakan suatu usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatnya harkat serta martabat masyarakat. Disamping kontribusinya dalam usaha menanggulangi masalah penyebaran penduduk, perkembangan yang terjadi dalam lingkungan perumahan yang mencakup berbagai bidang kehidupan mengakibatkan munculnya permasalahan, baik masalah internal maupun eksternal yaitu dampak dari keberadaan perumahan bagi masyarakat, diluar perumahan dan lingkungan alam sekitar.
Permasalahan yang terjadi dalam lingkungan perumahan mencakup beberapa bidang kehidupan seperti terjadi kerusakan jalan yang hampir terjadi pada setiap blok yang dapat menghambat aktitivitas penghuni sehari-hari, kesenjangan sosial yang menonjol dalam kalangan masyarakat perumahan yang berimbas terhadap kurang terintegrasinya masyarakat perumahan, penggunaan lahan yang tidak semestinya, yang dapat mengurangi keindahan dan tata guna lahan serta penggunaan unit yang tidak sesuai dengan fungsinya.  Disamping permasalahan tersebut, berbagai peningkatan baik peningkatan ekonomi maupun peningkatan pendidikan yang terjadi di perumahan daerah Cipaku I tersebut.
Maka hal ini akan terjadi suatu perubahan hubungan sosial yang akan berdampak pada masyarakatnya. Dampak sosial primer ialah gejala umum seperti urbanisasi, peningkatan mobilitas sosial secara vertikal dan mendatar, dan makin mekarnya suatu masyarakat massal. Sedangkan dampak sosial sekunder ialah akibat dari perubahan sosial primer yang dijelaskan di atas dan ditemukan antara lain dalam bentuk gejala berubahnya cara hidup dan hubungan dalam keluarga, berkurangnya wibawa lembaga tradisional, timbulnya kebutuhan rekreasi baru (Astrid S Susanto, 1984 : 31).                                                                                                        
Dengan keberadaan perumahan-perumahan ini dan pengaruhnya bagi pembentukan pola pikir masyarakat setempat sendiri masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Banyak para peneliti yang mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan perumahan ini menjadi pemicu diskriminasi antara warga sekitar. Namun tidak sedikit pula peneliti yang mengatakan bahwa dengan adanya perumahan ini memberi dampak yang positif bagi pembentukan pemikiran warga yang ikut memodernisasikan kehidupan mereka. Oleh karena itulah maka penulis merasa terketuk hatinya dengan banyaknya fenomena seperti ini, dan merasa tertarik untuk mengkaji dan menyusun proposal yang berjudul “Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Lingkungan Alam Dan Sosial” ini.
C.    Rumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan proposal ini. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana Dampak Dari Pembangunan Perumahan Bagi Lingkungan Alam Dan Sosial ?”. Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.      Bagaimana kondisi umum masyarakat di perumahan Cipaku I ?
2.      Bagaiman kondisi awal perkembangan perumahan di Cipaku I ?
3.      Bagaimana kondisi masyarakat perumahan Cipaku I ?
4.      Bagaimana dampak dari pembangunan perumahan terhadap lingkungan alam dan sosial masyarakat?
5.      Bagaimanakah Teori dan kebijakan dalam pembangunan perumahan?
D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan proposal ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun yang menjadi tujuan umumnya yaitu bermaksud untuk memperoleh informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan alam dan sosial. Sedangkan tujuan khusus dari proposal ini adalah sebagai berikut :
1.    Mendeskripsikan kondisi umum perumahan Cipaku I yang meliputi keadaan demografis serta uraian analisis mengenai kehidupan sosial.
2.    Mendeskripsikan perkembangan awal perumahan Cipaku I yang memaparkan mengenai ketentuan dibangunnya perumahan serta menjelaskan proses peralihan tanggung jawab dari perumnas.
3.    Mendeskripsikan kondisi perkembangan masyarakat perumahan Cipaku I yang meliputi berbagai segi kehidupan baik sosial maupun ekonomi.
4.    Memaparkan dampak dari pembangunan perumahan terhadap lingkungan alam dan sosial masyarakat.
5.    Mendeskripsikan Teori dan kebijakan dalam pembangunan perumahan.
E.     Manfaat Penelitian
Dengan adanya penulisan proposal ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun yang membacanya. Bagi penulis sendiri sebagai sarana untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman dalam melakukan suatu penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai landasan awal untuk penulisan selanjutnya. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan sosial. Bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, dapat memperkaya referensi tentang penulisan sejarah. Dan lebih luasnya bagi Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai pelengkap dalam memperkaya khasanah keilmuan dan melengkapi kepustakaan karya tulis ilmiah.
F.     Metode dan Teknik Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban atas suatu hal yang kita ingin ketahui maka kita harus melakukan suatu penelitian, begitu juga dengan penulisan proposal ini. Untuk mendapatkan sumber-sumber dan bahan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan dalam penulisan proposal ini, maka penulis melakukan sebuah penelitian. Penelitian itu sendiri adalah suatu usaha yang dilakukan untuk dapat menemukan jawaban atas masalah-masalah yang sedang dihadapi.
Dalam melakukan penelitian, tentu kita harus menggunakan sebuah metode yang dapat membantu penelitian menjadi lebih mudah dilaksanakan. Sedangkan metode itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu cara untuk berbuat sesuatu, suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu, keteraturan dalam berbuat, berencana, atau suatu susunan dengan sistem yang teratur.
Metode merupakan suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematis dalam melakukan penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti (Helius Syamsuddin, 2007:13).
Dalam penelitian mengenai sosial budaya ini menggunakan metode yang berbeda, metode yang digunakannya tidak sama seperti penelitian sejarah yang langkah-langkahnya menggunakan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulis menggunakan metode deskriptif merupakan suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu setting kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan metode deskriptif sendiri untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 
Dalam sebuah penelitian, selain membutuhkan metode penelitian juga membutuhkan suatu teknik penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian, diantaranya:
1.      Studi kepustakaan yaitu mempelajari data-data atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan mempelajari buku-buku atau literature untuk memperoleh informasi teoritis yang berkenaan dengan masalah penelitian.
2.      Studi dokumentasi yakni penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang di dokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan, atau lain-lain bentuk rekaman biasanya dikenal dengan penelitian analisa dokumen.
3.      Studi wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
4.      Studi Observasi merupakan melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Dalam penelitian pendidikan, pengambilan data dengan menggunakan metode observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
o   Observasi terbuka, yaitu pada posisi ini kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi interaksi secara langsung.
o   Observasi tertutup, yaitu pada kondisi ini kehadiran peneliti dalam menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari responden, tidak diketahui responden yang bersangkutan.
o   Observasi tidak langsung, yaitu pada kondisi inipeneliti dapat melakukan pengambilan data dari responden walaupun mereka tidak hadir secara langsung di tengah-tengah responden.


G.   Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah yang terbagi menjadi beberapa permasalahan dan pembatasan masalah guna memfokuskan kajian penulisan sesuai dengan permasalahan utama, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian materi yang berkaitan dengan permasalahan yang di ungkap oleh penyusun secara umum dari berbagai literatur yang didapatkan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, dijelaskan mengenai metode yang digunakan penyusun ketika menyusun proposal ini. Disini penyusun menggunakan metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi hasil penelitian, berupa seluruh informasi dan data-data yang diperoleh oleh penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis memaparkan semua hasil penelitian dalam bentuk uraian deskriptif yang ditujukan agar semua keterangan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan ini dapat dijelaskan secara rinci. Bab ini juga berisi mengenai seluruh jawaban-jawaban atas rumusan masalah-masalah yang telah dibuat. Dengan demikian pada umumnya dalam bab ini penulis menguraikan seluruh data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN
Dalam bab ini penyusun mengemukakan bagaimana kesimpulan atas  permasalahan yang di ungkap oleh penulis dalam penulisan proposal.

















DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Budihardjo, Eko. (1992). Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung: Alumni.

Dongoran, Timbul. Dkk. (1998). Lingkungan Budaya Pada Masyarakat Perumahan Rakyat Daerah Sumatera Utara. Depdikbud.

Gautama, Sudargo. (1975). Komentar Atas Undang-Undang Pokok Perumahan dan Peraturan Sewa-Menyewa. Bandung : Alumni.

Salim, E. (1981). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Mutiara.

Sastra M, Suparno. (2005). Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta : ANDI.

Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.

Sayfudin, Achmad.  (2011). Antropologi sosial Budaya. ________________.

Susanto, Astrid S. (1984). Sosiologi Pembangunan.  Bandung : Binacipta.

Suwarsono dan Alvin. (2000). Perubahan Sosial Dan Pembangunan. Jakarta:   PT. Pustaka LP3ES.

Yudohusodo, Siswono. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta. INKOPPOL, Unit Percetakan Bharakerta.

Wati, Eka. (2009). Keberadaan Perumahan Bumi Rancaekek Kencana Kabupaten Bandung Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Sekitar Tahun 1993-2007.  Skripsi Sarjana FPIPS : Tidak diterbitkan.

Sumber Internet :
Dial_Thespider. (2008). Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman Yang Bertumpu Pada Swadaya Masyarakat. [Online]. Tersedia : http://de-arch.blogspot.com/2008/09/pembangunan-perumahan-dan-pemukiman.html [02 November 2011].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar