A. Judul
“ PEMBANGUNAN PERUMAHAN LINGKUNGAN ALAM DAN SOSIAL DI BANDUNG CIPAKU I (Suatu Kajian Sosial-Budaya) “.
B. Latar Belakang
Masalah
Istilah pemukiman muncul di akhir tahun enam puluhan yang
diartikan sebagai paduan perumahan dan kehidupan manusia yang menempatinya
(Kuswartojo, 2005:4). Maksud dari penjelasan yang di atas bahwa pemukiman telah
ada sejak adanya masyarakat yang berbudaya. Bahkan banyak yang telah mengkaji
dan mengembangkan teori kaitan antara wujud pemukiman dan kebudayaan. Rappoport
(Kuswartojo, 2005:4) mengemukakan bahwa “ susunan dan bentuk dan rumah dianggap
sebagai perwujudan suatu nilai dan perilaku budaya komunitas yang menempati dan
menggunakannya seperti yang dikemukakan oleh Charles Abrams” (Kuswartojo,
2005:3).
Perumahan bukan
hanya lindungan, tetapi merupakan bagian dari kehidupan komunitas dan
keseluruhan lingkungan sosial. Perumahan seseungguhnya berkaitan erat dengan
industrialisasi, aktivitas ekonomi, dan pembangunan. Keberadaan perumahan juga
ditentukan oleh perubahan sosial, ketidakmatangan sarana hukum, politik dan
administratif serta berkaitan pula dengan kebutuhan akan pendidikan, perumahan
juga menghadapi persoalan penempatan peranan pihak swasta, peranan pemerintah,
pembiayaan dan kebijakan transformasi.
Pernyataan diatas berarti pada hakekatnya rumah merupakan
tempat tinggal dan tempat berlindung bagi manusia, bukan sekedar lebih dari itu
saja, tetapi rumah juga merupakan sarana pembinaan lahir dan bathin, tempat
mengembangkan watak dan kepribadian warganya. Bahkan rumah dapat menjadi dasar
pembinaan kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Menyadari
bahwa rumah itu sangat penting bagi perwujudan kesejahteraan rakyat, khususnya
rakyat Indonesia. Maka sejak Pelita I (1969-1974) pemerintah Indonesia mulai
memecahkan masalah perumahan secara serius dan terencana. Hal ini terbukti
dengan dibentuknya Perum Perumnas pada tanggal 8 Juli 1974 melalui peraturan
pemerintah No 29 tahun 1974, Juncto peraturan pemerintah Nomor 12 tahun 1988.
Perum Perumnas merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang berada dibawah
pembinaan departemen pekerjaan umum. Tugas pokok dari Perum Perumnas adalah
melaksanakan program pemerintah dibidang pengadaan perumahan rakyat beserta
sarana dan prasarana lingkungannya, terutama bagi masyarakat berpengahasilan
menengah ke bawah. Di atas sudah di jelaskan betul tugas pokok dari Perum
Perumnas sendiri bahwa dalam pembangunan
itu untuk kalangan yang berpenghasilan menengah ke bawah saja tetapi dalam
kenyataan yang kita lihat tidak sesuai dengan apa yang di tugaskan tersebut,
masayarakat kalangan ke bawah yang dulunya menempati suatu tanah itu malah
terpinggirkan karena pembangunan perumahan itu hanya dari kalangan orang-orang
kalangan masyarakat menengah ke atas.
Pembangunan perumahan yang terjadi di kota, apalagi kota
tersebut sudah berkembang pesat dalam berbagai bidang. Melihat keadaan
pembangunan perumahan atau disebut juga dengan komplek perumahan, interaksi dengan masyarakatnya sangat jarang
sekali dilakukan apalagi bersilaturrahim dengan tetangganya sendiripun tak
mengenal seperti individualisme. Tidak semua pembangunan perumahan seperti itu
mungkin hanya ada beberapa saja yang seperti itu.
Pembangunan merupakan
suatu konsep politik, ekonomi, sosial untuk mengarahkan proses perubahan yang
melanda seluruh dunia ke arah yang diinginkan oleh suatu bangsa (melalui
undang-undang dasar, perwakilan dan pemerintahan) ( Astrid S Susanto, 1984:30).
Pembangunan adalah salah
satu program pemerintah dalam memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya.
Sejak awal Orde baru hingga saat ini pembangunan selalu menjadi fokus utama
dalam program pemerintah, baik itu pembangunan dalam bentuk fisik maupun
pembangun dalam bentuk non fisik. Dalam pembangunan yang berbentuk fisik yang
salalu menjadi pleaning bagi pemerintah baik itu pemerintah pusat, propinsi
maupun daerah adalah pembangunan dalam hal material yang diantaranya adalah
pembangunan infrastruktur jalan dan yang paling penting adalah pembangunan
rumah bagi masyarakat. Hal tersebut tercermin dalam visi dan juga misi
pemerintah yaitu pembangunan Perumahan bagi masyarakat. Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat kita pisahkan
dan berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembangunan. Namun dari program
pembangunan perumahan tersebut tidak
selalu mendapat dampak yang positif bagi masyarakat tetapi juga dampak
negatifnya.
Kondisi pembangunan perumahan di perkotaan yang sangat
pesat cenderung untuk tidak mempertimbangkan faktor konservasi lingkungan
dengan meminimalkan ruang terbuka hijau. Kondisi demikian menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan dengan meningkatnya suhu udara di
perkotaan, serta pencemaran udara. Sumber pencemaran udara di kota besar
Indonesia terutama disebabkan kegiatan transportasi, permukiman, persampahan,
dan industri.
Melalui komunikasi atau transportasi dalam hubungan antar
negara telah terjadi proses difusi kebudayaan. Hal ini terjadi mengingatkan
bahwa ilmu pengetahuan maupun teknologi ini didominasi oleh penemuan di negara
industri dan sebenarnya dikembangkan demi kepentingan negara industri itu
sendiri pada abad ke 20. Hal tersebut akan memberi reaksi yang berbeda-beda
kepada pegaruh dari luar negeri yang menginginkan suatu adaptasi terhadap keadaan
baru. Pengaruh dari luar negeri itu biasanya bersifat pengaruh dari ilmu
pengetahuan (dalam berbagai bidang) dan transportasi serta komunikasi yang
merupakan sarana perubahan sosial (Astrid S Susanto, 1984 : 29-30).
Dibangunnya perumahan di
daerah Cipaku I merupakan suatu usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar
dan meningkatnya harkat serta martabat masyarakat. Disamping kontribusinya
dalam usaha menanggulangi masalah penyebaran penduduk, perkembangan yang terjadi
dalam lingkungan perumahan yang mencakup berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan munculnya permasalahan, baik masalah internal maupun eksternal
yaitu dampak dari keberadaan perumahan bagi masyarakat, diluar perumahan dan
lingkungan alam sekitar.
Permasalahan yang
terjadi dalam lingkungan perumahan mencakup beberapa bidang kehidupan seperti
terjadi kerusakan jalan yang hampir terjadi pada setiap blok yang dapat
menghambat aktitivitas penghuni sehari-hari, kesenjangan sosial yang menonjol
dalam kalangan masyarakat perumahan yang berimbas terhadap kurang
terintegrasinya masyarakat perumahan, penggunaan lahan yang tidak semestinya,
yang dapat mengurangi keindahan dan tata guna lahan serta penggunaan unit yang
tidak sesuai dengan fungsinya. Disamping
permasalahan tersebut, berbagai peningkatan baik peningkatan ekonomi maupun
peningkatan pendidikan yang terjadi di perumahan daerah Cipaku I tersebut.
Maka hal ini akan terjadi suatu perubahan hubungan sosial
yang akan berdampak pada masyarakatnya. Dampak sosial primer ialah gejala umum
seperti urbanisasi, peningkatan mobilitas sosial secara vertikal dan mendatar,
dan makin mekarnya suatu masyarakat massal. Sedangkan dampak sosial sekunder
ialah akibat dari perubahan sosial primer yang dijelaskan di atas dan ditemukan
antara lain dalam bentuk gejala berubahnya cara hidup dan hubungan dalam
keluarga, berkurangnya wibawa lembaga tradisional, timbulnya kebutuhan rekreasi
baru (Astrid
S Susanto, 1984 : 31).
Dengan keberadaan perumahan-perumahan
ini dan pengaruhnya bagi pembentukan
pola pikir masyarakat setempat sendiri masih menjadi kontroversi
hingga saat ini. Banyak para peneliti yang mengatakan bahwa dengan adanya
pembangunan perumahan ini menjadi pemicu diskriminasi antara warga sekitar. Namun tidak sedikit pula peneliti
yang mengatakan bahwa dengan adanya perumahan ini memberi dampak yang positif
bagi pembentukan pemikiran warga yang ikut memodernisasikan kehidupan mereka. Oleh karena itulah maka penulis
merasa terketuk hatinya dengan banyaknya fenomena seperti ini, dan merasa
tertarik untuk mengkaji dan menyusun proposal yang berjudul “Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap
Lingkungan Alam Dan Sosial” ini.
C. Rumusan
dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan
menjadi kajian dalam penulisan proposal ini. Adapun yang menjadi pokok
permasalahan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana
Dampak Dari Pembangunan Perumahan Bagi Lingkungan Alam Dan Sosial ?”. Untuk
memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis mengidentifikasi beberapa
permasalahan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
kondisi umum masyarakat di perumahan Cipaku I ?
2.
Bagaiman
kondisi awal perkembangan perumahan di Cipaku I ?
3.
Bagaimana
kondisi masyarakat perumahan Cipaku I ?
4.
Bagaimana
dampak dari pembangunan perumahan terhadap lingkungan alam dan
sosial masyarakat?
5.
Bagaimanakah
Teori
dan kebijakan dalam pembangunan perumahan?
D. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan proposal ini memiliki tujuan umum
dan tujuan khusus. Adapun yang menjadi tujuan umumnya yaitu bermaksud untuk
memperoleh informasi mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan
alam dan sosial. Sedangkan tujuan khusus dari proposal ini adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan
kondisi umum perumahan Cipaku I yang meliputi keadaan demografis serta uraian
analisis mengenai kehidupan sosial.
2.
Mendeskripsikan
perkembangan awal perumahan Cipaku I yang memaparkan mengenai ketentuan
dibangunnya perumahan serta menjelaskan proses peralihan tanggung jawab dari
perumnas.
3.
Mendeskripsikan
kondisi perkembangan masyarakat perumahan Cipaku I yang meliputi berbagai segi
kehidupan baik sosial maupun ekonomi.
4.
Memaparkan dampak dari pembangunan perumahan terhadap lingkungan alam dan
sosial masyarakat.
5.
Mendeskripsikan
Teori
dan kebijakan dalam pembangunan perumahan.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penulisan proposal ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun yang membacanya. Bagi penulis
sendiri sebagai sarana untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman dalam
melakukan suatu penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai landasan
awal untuk penulisan selanjutnya. Bagi pembaca dapat memberikan informasi
mengenai Dampak dari pembangunan perumahan bagi lingkungan sosial. Bagi Jurusan
Pendidikan Sejarah, dapat memperkaya referensi tentang penulisan sejarah. Dan
lebih luasnya bagi Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai pelengkap dalam
memperkaya khasanah keilmuan dan melengkapi kepustakaan karya tulis ilmiah.
F.
Metode dan Teknik Penelitian
Untuk
mendapatkan jawaban atas suatu hal yang kita ingin ketahui maka kita harus
melakukan suatu penelitian, begitu juga dengan penulisan proposal ini. Untuk
mendapatkan sumber-sumber dan bahan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
atas permasalahan dalam penulisan proposal ini, maka penulis melakukan sebuah
penelitian. Penelitian itu sendiri adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
dapat menemukan jawaban atas masalah-masalah yang sedang dihadapi.
Dalam melakukan
penelitian, tentu kita harus menggunakan sebuah metode yang dapat membantu
penelitian menjadi lebih mudah dilaksanakan. Sedangkan metode itu sendiri dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk berbuat sesuatu, suatu prosedur untuk
mengerjakan sesuatu, keteraturan dalam berbuat, berencana, atau suatu susunan
dengan sistem yang teratur.
Metode merupakan
suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematis dalam melakukan penyidikan
suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang
diteliti (Helius Syamsuddin, 2007:13).
Dalam penelitian mengenai sosial budaya ini menggunakan
metode yang berbeda, metode yang digunakannya tidak sama seperti penelitian
sejarah yang langkah-langkahnya menggunakan heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi. Penulis menggunakan metode deskriptif merupakan suatu metode
dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu setting kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan metode deskriptif sendiri untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Dalam
sebuah penelitian, selain membutuhkan metode penelitian juga membutuhkan suatu
teknik penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian,
diantaranya:
1. Studi
kepustakaan yaitu mempelajari data-data atau catatan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti dan mempelajari buku-buku atau literature untuk
memperoleh informasi teoritis yang berkenaan dengan masalah penelitian.
2. Studi
dokumentasi yakni penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang di
dokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan, atau lain-lain bentuk
rekaman biasanya dikenal dengan penelitian analisa dokumen.
3. Studi wawancara merupakan percakapan antara dua orang
atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari
wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
4. Studi Observasi merupakan melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan
manusia, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Dalam penelitian pendidikan, pengambilan
data dengan menggunakan metode observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
o
Observasi terbuka, yaitu pada posisi ini
kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden
diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi
interaksi secara langsung.
o
Observasi tertutup, yaitu pada kondisi
ini kehadiran peneliti dalam menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari
responden, tidak diketahui responden yang bersangkutan.
o
Observasi tidak langsung, yaitu pada
kondisi inipeneliti dapat melakukan pengambilan data dari responden walaupun
mereka tidak hadir secara langsung di tengah-tengah responden.
G.
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis
berusaha untuk memaparkan dan menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah yang terbagi menjadi beberapa permasalahan dan pembatasan
masalah guna memfokuskan kajian penulisan sesuai dengan permasalahan utama,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
bab ini dijelaskan mengenai kajian materi yang berkaitan dengan permasalahan
yang di ungkap oleh penyusun secara umum dari berbagai literatur yang didapatkan.
BAB
III METODE PENELITIAN
Dalam
bab ini, dijelaskan mengenai metode yang digunakan penyusun ketika menyusun
proposal ini. Disini penyusun menggunakan metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat.
BAB
IV PEMBAHASAN
Bab
IV ini berisi hasil penelitian, berupa seluruh informasi dan data-data yang diperoleh
oleh penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis
memaparkan semua hasil penelitian dalam bentuk uraian deskriptif yang ditujukan
agar semua keterangan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan ini
dapat dijelaskan secara rinci. Bab ini juga berisi mengenai seluruh
jawaban-jawaban atas rumusan masalah-masalah yang telah dibuat. Dengan demikian
pada umumnya dalam bab ini penulis menguraikan seluruh data-data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian.
BAB
V KESIMPULAN
Dalam bab ini
penyusun mengemukakan bagaimana kesimpulan atas
permasalahan yang di ungkap oleh penulis dalam penulisan proposal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Budihardjo, Eko. (1992).
Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung: Alumni.
Dongoran, Timbul. Dkk. (1998).
Lingkungan Budaya Pada Masyarakat Perumahan Rakyat Daerah Sumatera Utara. Depdikbud.
Gautama, Sudargo. (1975). Komentar
Atas Undang-Undang Pokok Perumahan dan Peraturan Sewa-Menyewa. Bandung :
Alumni.
Salim, E. (1981). Lingkungan
Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Mutiara.
Sastra M, Suparno. (2005). Perencanaan dan
Pengembangan Perumahan. Yogyakarta : ANDI.
Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran
Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sayfudin, Achmad.
(2011).
Antropologi sosial Budaya. ________________.
Susanto, Astrid S.
(1984). Sosiologi Pembangunan. Bandung : Binacipta.
Suwarsono dan Alvin. (2000). Perubahan Sosial Dan Pembangunan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
Yudohusodo, Siswono. (1991). Rumah Untuk
Seluruh Rakyat. Jakarta. INKOPPOL, Unit Percetakan Bharakerta.
Wati, Eka. (2009). Keberadaan
Perumahan Bumi Rancaekek Kencana Kabupaten Bandung Serta Dampaknya Terhadap
Kehidupan Sosial Masyarakat Sekitar Tahun 1993-2007. Skripsi Sarjana FPIPS : Tidak diterbitkan.
Sumber Internet :
Dial_Thespider. (2008). Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman Yang Bertumpu Pada Swadaya
Masyarakat. [Online]. Tersedia : http://de-arch.blogspot.com/2008/09/pembangunan-perumahan-dan-pemukiman.html
[02
November 2011].
Saputro, Anton.
(2008). Identifikasi Risiko Dalam Aspek
Pembangunan perumahan. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori%2Bpembangunan%2Bperumahan&source=web&cd=1&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F126828-R010828Identifikasi%2520resikoLiteratur.pdf&ei=LkmxTvWUAoayrAfTsaSrDg&usg=AFQjCNFXW1GI88ieL89rQWOx5ixQMTXw2w&cad=rja [02 November 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar